in

Angka stunting di Kabupaten OKU turun 10,3 persen

Baturaja (ANTARA) – Angka kasus stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 10,3 persen pada tahun 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Dedi Wijaya di Baturaja, Jumat mengatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang dilakukan PuslitbangKes bahwa kasus stunting di daerahnya mengalami penurunan 10,3 persen.

“Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 21 ribu anak di Kabupaten OKU hingga Desember 2022 tercatat sebanyak 377 anak mengalami stunting atau 1,76 persen,” katanya.

Angka stunting tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yaitu sebanyak 882 anak mengalami kekerdilan.

Dedi menjelaskan, dari hasil survei SSGI terdapat 48 kabupaten/kota di Indonesia dengan penurunan kasus stunting diangka 10 persen.

“Perlu diingat hasil riset SSGI pada 2020, stunting di OKU diangka 31 persen, sedangkan di tahun 2022 turun 10,3 persen. Dengan demikian stunting di OKU saat ini berada diangka 20,7 persen,” jelasnya.

Dengan pencapaian ini menunjukan penanganan stunting yang dilakukan tim percepatan penurunan stunting yang di komandoi oleh Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah membuahkan hasil positif.

“Dengan pencapaian ini Kabupaten OKU tidak akan abai dengan terus meningkatkan kinerja sehingga target penurunan stunting secara nasional diangka 14 persen dapat tercapai pada 2023 nanti,” ujarnya.

Dedi menambahkan, adapun indikator dalam upaya penurunan stunting yang dilakukan pemerintah daerah setempat antara lain memaksimalkan kerja tim percepatan penanganan stunting dan juga didukung peran Tim Penggerak PKK OKU.

Tim percepatan penurunan stunting tersebut secara langsung turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat dan melakukan repitalisasi posyandu.

“Baik itu ajakan ke masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu tepat waktu dan edukasi serta pemberian bantuan makanan bergizi. Bahkan, edukasi tentang pemanfaatan potensi sumberdaya alam lokal untuk memenuhi gizi pada anak juga kami lakukan,” tegasnya.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dinkes OKU minta warga patuhi prokes saat rayakan Tahun Baru 2023

Survei Unsri: “Polda Sumsel Berhasil Kembalikan Kepercayaan Publik “