in

Angkat Sail Sabang, Pelaku Pariwisata Aceh Gencarkan Promosi di MATTA Fair

Pameran Malaysian Association Tour and Travel Agency (MATTA) Fair 2017 yang berlangsung di Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 September 2017.

Kuala Lumpur, BP — Untuk kesekian kalinya Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama dengan pelaku industri pariwisata Aceh ikut serta pada Pameran Malaysian Association Tour and Travel Agency (MATTA) Fair 2017 yang berlangsung di Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 September.

Pameran industri pariwisata berskala internasional terbesar di Asia Tenggara ini menjadi peluang besar bagi daerah berjulukkan “Serambi Mekkah” untuk terjun langsung mempromosikan berbagai daya tarik wisata Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Reza Fahlevi menyebutkan, keikutsertaan Aceh pada berbagai event pameran berskala nasional dan internasional dengan mengikutsertakan pelaku industri pariwisata Aceh perlu terus dilakukan sesuai dengan tema, jumlah pengunjung dan pangsa pasar.

“Keikutsertaan Aceh pada berbagai pameran industri pariwisata, salah satunya MATTA Fair 2017 dianggap penting, selain sebagai peserta tetapi juga memperkuat pangsa pasar Aceh di negara ASEAN,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, tambah Reza, Aceh tidak hanya memperkenalkan dan mempromosikan pesona Aceh yang meliputi 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi), melainkan juga memanfaatkan kesempatan memperkuat pasar wisata di Malaysia sebagai pangsa pasar utama kunjungan wisatawan ke Aceh dengan mempersiapkan berbagai paket wisata seperti Wonderful Ramadhan, Wonderful Idul Adha, Pesona Idul Fitri, Discover Aceh, Aceh Underwater dan paket tematik lainnya.

“Keikutsertaan Aceh pada MATTA Fair ini juga melibatkan pelaku industri pariwisata, seperti Aceh Great Wall Tour, Asoe Nanggroe, Med Imam Travel, Pasir Putih Travel, MU Travel dan The Pade Resort dengan harapan akan berdampak positif tidak hanya pada upaya peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Aceh, khususnya wisatawan Malaysia, tapi juga momen untuk mempromosikan Sail Sabang 2017 yang akan digelar November hingga Desember mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia ke Aceh mencapai 21.046 orang di tahun 2015 dan meningkat menjadi 30.380 orang pada tahun 2016 atau sekitar 70%. Diprediksikan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 50.000 orang wisman dari Malaysia, seiring dengan semakin viralnya pesona wisata Aceh di berbagai media sosial.

Pelaku Pariwisata Malaysia Jual Paket Wisata Aceh

Dalam mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata halal terbaik dunia, stand pameran Aceh pada MATTA Fair 2017 di desain unik dan menarik dengan branding “The Light of Aceh”, yang merefleksikan spirit bagi seluruh masyarakat yang disatukan melalui semangat Rahmatan lil ‘alamiin sebagai cahaya benderang yang mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemajuan dan kemakmuran.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani menyatakan, industri pariwisata Aceh semakin berkembang dan dikenal, salah satu pendekatannya melalui keikutsertaan Aceh pada berbagai pameran yang dianggap strategis dan memiliki pangsa pasar yang jelas.

“Penampilan stand Aceh pada pameran MATTA Fair 2017 semakin atraktif karena dirancang khusus dengan karakter Aceh yang kental dengan nuansa seni dan budaya Aceh yang Islami yang menampilkan gambar latar even Sail Sabang 2017,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sebut Rahmadhani, posisi stand Aceh yang berdekatan dengan Pavilion Indonesia di MATTA Fair juga mengikutsertakan pelaku industri Malaysia yang menjual paket wisata Aceh sebagai mitra kerja pelaku industri pariwisata.

Mohd. Rezwan Bin Alias, Pimpinan Biro Perjalanan Kembara Salam Malaysia sebagai salah satu mitra kerjasama pelaku industri pariwisata Aceh mengungkapkan, paket wisata Aceh mulai dilirik dan disukai oleh calon wisatawan Malaysia karena produknya memiliki karakteristik yang sangat diminati oleh wisatawan Malaysia, seperti paket wisata Tsunami.

“Kami bersemangat menjual paket wisata Aceh, khususnya wisata Tsunami, selain Sabang dan sejarah Aceh lainnya. Hal ini disebabkan kerana Aceh memiliki persamaan budaya dan Bahasa Melayu dengan Malaysia, juga ingin melihat langsung berbagai peninggalan Tsunami dan melakukan ziarah,” ungkapnya dengan optimis.

Selain itu, Salwani Binti Mustafa dari AMQ Travel Malaysia juga mengungkapkan hal senada, bahwa Aceh sungguh menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan Malaysia, khususnya untuk tujuan wisata rohani.

“Selain pesona alam Sabang dan budaya Aceh lainnya, paket wisata yang kami jual bersifat wisata spiritual. Kami membawa tamu wisata dari Malaysia tidak hanya untuk menikmati alam dan budaya Aceh saja, tapi bagaimana setiap objek wisata yang dikunjungi dapat menjadi ibadah dan membangun rasa syukur dan taqwa kepada Allah SWT atas segala ciptaanNya. Sehingga setiap tamu yang kami bawa ke Aceh, kami selalu membawa seorang Ustad untuk memberi nilai tambah dan nilai jual terhadap paket wisata yang kami suguhkan kepada wisatawan saat berada di Aceh,” tuturnya. #rel

What do you think?

Written by virgo

IDI: Dokter jual obat langgar kode etik

Empat hal agar terhindar dari kenakalan remaja