in ,

ANTARA Doeloe : Busung lapar meninggal karena makan sekenjang2nja

Bandung, 8 Maret 1958 (Antara) – Bupati Purwakarta Sabri Kartasomantri,  jang baru kembali dari daerah2 jang baru kembali dari daerah2 jang terantjam kurang makan dalam kabupaten Purwakarta, menerangkan kepada “Antara”, bahwa sampai tingkat tertentu keadaan darurat disitu sudah dapat diatasi.
   
Dengan memakai D.O. (Delivery Order) telah direkwirir beras dari Tjikampek dan djuga singkong dari Sukamandi untuk bahan makanan orang2 jang menderita kekurangan itu, demikian Sabri.

Mengenai orang2 jang tersangka dihinggapi “honger oedeem” (busung lapar) itu Sabri membenarkan adanja seorang laki2 jang meninggal. Ini disebabkan karena pasien H.O. itu, waktu dirawat dalam rumah-sakit Subang, telah mentjuri makanan dan kemudian memakannja se-kenjang2nja.

Perbuatan itulah jang menjebabkan ia meninggal. Seperti diketahui, pasien demikian itu harus dirawat atas petundjuk dokter dan tidak boleh mendadak makan banjak2, melainkan harus sedikit demi sedikit, disuntik dengan vitamin B. Komplex dan sebagainja.

Tentang pasien2 H.O. lainnja diterangkannja, bahwa mereka itu setelah dirawat 4 hari tidak memperlihatkan bengkak2 lagi dan tampak mulai segar. Menurut dokter mereka itu masih harus dirawat satu bulan lagi.

Sabri mendapat keterangan di Subang, bahwa 2 minggu lagi disaerah2 jang kurang bahan makanan itu sudah akan dimulai dengan panen besar.
                               
Sebab2 terdjadinja keadaan kekurangan makanan atau bahaja kelaparan jang menganjam, menurut keterangan Sabri, ialah: (1) pemborosan akan bahan makanan pada waktu panen seperti selamatan2, perdjudian, dan sebagainja, (2) pesawahan seluas kurang lebih 2.000 ha didaerah ketjamatan Pamanukan dan Tjiasem sudah selama 3 tahun terendam air akibat bandjir, sehingga tidak menghasilkan sama sekali. Hal ini sekarang telah menarik perhatian Kantor Pekerdjaan Umum: (3) meradjalelanja idjon didaerah beres itu: (4) terdjadinja puso didaerah2 sekitarnja. Demikian Sabri.

Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA

Baca juga: (ANTARA Doeloe : Kisah pilu meninggalnya seorang gadis cilik di Bandung)

Baca juga: (ANTARA Doeloe : Siasat baru rampok, nyonya rumah disemprot air tjabe rawit)

Baca juga: (ANTARA Doeloe: Utjapan terimakasih Ratu Elizabeth II kepada Presiden)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

EDP Yogya lepas nyamuk berwolbachia tahap kedua

Banyuwangi luncurkan aplikasi wisata baru