in

Apresiasi Implementasi Kurikulum Merdeka

KEVIN TRI PUTRA
Tim Laman Guru
Kota Payakumbuh

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr. Dasril, S.Pd. M.Pd, didampingi Kasi Kurikulum SD Nikmat Elva, M.Pd serta Nurhaimi, S.Pd.SD Guru SD Negeri 61 Payakumbuh, Arita Rahma, S.Pd Guru SD Negeri 01 Payakumbuh, Irmawati, S.Pd Guru TK Islam Raudhatul Jannah, Ujang Firgo, ST Tenaga Kependidikan SD Negeri 02 Payakumbuh dan beberapa anggota tim lainnya mengapresiasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Dinniyah Puteri Padangpanjang.

Ini disampaikan langsung saat melakukan kunjungan ke pesantren tertua di Sumbar tersebut pada Kamis, 22 Desember 2022. Kunjungan ini, sekaligus dilakukan dalam rangka menghadiri kegiatan Bedah Buku yang berjudul “Tunggu Aku di Surga” karya Fauziah Fauzan El Muhammady. Beliau merupakan seorang penulis sekaligus pimpinan Pesantren Dinniyah Puteri.

Kegiatan bedah buku ini juga dihadiri oleh Ustadzah Asma’ Harun. Beliau merupakan pimpinan Yayasan Al Hijrah Malaysia, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang Yan Kasbari, SE dan komunitas penulis se-Sumatera Barat.

Moderator dalam kegiatan bedah buku ini adalah Muhammad Subhan, yang merupakan seorang penulis, editor, motivator kepenulisan dan pegiat literasi di Sumatera Barat.
Pada sesi bedah buku, berperan sebagai pembicara yakni Fauziah Fauzan El Muhammady, pengarang Buku “Tunggu Aku di Surga” dan Bundo Nova, seorang penulis, Peneliti Cagar Budaya Payakumbuh, Founder Baliak ka Nagari dan Pimpinan TBM Hawari.

Buku ini ternyata sudah berhasil membius dan mempengaruhi pembacanya untuk menggali lebih dalam tentang parenting, pra pernikahan dan motivasi. Sehingga memperoleh inspirasi baru, termasuk bagaimana cara jatuh cinta secara baik dan benar.

Ada tiga poin penting dalam bedah buku tersebut, yakni adanya nilai luhur yang terkandung dalam dialog antara orang tua pada anaknya, ustadzah pada santrinya, dan dialog antara Rafi dan Raisa atas kehendak Allah SWT dalam memilih dan menjalankan ketentuan Allah SWT.

Selanjutnya adanya motivasi dalam meraih mimpi dan cita-cita tertinggi, serta adanya Pendidikan akhlak, jika akhlak didahulukan maka saling harga-menghargai akan terjalin. Dengan adanya poin di atas, menjadikan buku ini memiliki karakter kuat yang memiliki kategori berbasis pada spiritual, sosial budaya, budi pekerti serta nilai luhur lainnya.

Setelah selesai kegiatan bedah buku, Fauziah Fauzan El Muhammady selaku pimpinan Pesantren Diniyah Putri, mengajak kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dr. Dasril, S.Pd, M.Pd bersama tim untuk berkeliling lokasi pesatren, dan memperkenalkan hasil karya kegiatan pembelajaran berbasis projek yang telah dikembangkan mulai tahun 2016.

Pada awal tahun 2022, Perguruan Diniyyah Puteri ini juga ikut implementasi kurikulum merdeka sesuai kebijakan nasional. Dalam hal ini, mereka juga menggelar acara puncak projek dengan tema “Rekayasa dan Teknologi” dengan menghasilkan produk-produk hasil olahan rekayasa teknologi seperti produk olahan shampoo, pupuk dari olahan cangkang telur dan kulit pisang, dan sebagainya. Kunjungan keliling diawali dari Gedung Pameran, yang merupakan Sentra Kerajinan.

Di sana terpajang karya-karya santriwati pesantren Dinniyah puteri berupa produk yang bisa langsung dimanfaatkan seperti pakaian, kosmetik, rajutan, assesoris, makanan kering, dan sebagainya.

Dilanjutkan ke sentra Literasi dan Media Pembelajaran. Di sana disuguhkan media pembelajaran elektronik per tingkat kelas dengan menggunakan sistim barcode. Terus menuju sentra Science Center yang menyuguhkan hasil karya robotik. Di antaranya berupa mesin hand sanitizer sensor otomatis, mobil remot kontrol menggunakan media HP, dan lainnya.

Tak hanya sampai di situ, decak kagum akan luar biasanya karya peserta didik. Di sini adalah adanya sepasang robot pelayan cafe yang diberi nama Sabai dan Midun yang melayani konsumen di bawah kendali remot kontrol sejak tahun 2021.

Selain dapat mengantar makanan, robot ini juga bisa mengucapkan kalimat salam, selamat makan dan terima kasih. tidak hanya pandai mengaji, peserta didik disini juga berinovasi di bidang teknologi.

Terciptanya robot itu seiring lahirnya sebuah kurikulum yang dinamakan QUBA (Quran Sunnah Qalbu Brain Attitude), sehingga setiap peserta didik diberikan waktu untuk membuat sebuah karya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr. Dasril, S.Pd. M.Pd mengaku, salut dan sungguh luar biasa melihat program-program kegiatan serta proses, live skill di Diniyyah Puteri Padangpanjang, di bawah Fauzia Fauzan El muhammady dan fauzi fauzan yang saat ini memimpin Diniyah puteri padang panjang.

Tidak hanya sukses di dalam keagamaan tetapi juga sukses di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Yang paling berkesan adalah buku karya bunda Fauzia Fauzan El Muhammady yang telah menyentuh hati para pembacanya dan arah kehidupan yang lebih baik.

Baik secara remaja yang sedang jatuh cinta maupun para orang tua dalam event parenting sangat penting. Buku ini di baca dan di pelajari sehingga kita bisa menikmati bagaimana seorang penulis dengan awakan dengan pengalaman yang luar biasa baik tingkat nasional ataupun tingkat internasional dan menghasilkan karya “Tunggu Aku di Surga karya Fauzi Fauzan El Muhammady.

Dengan Kehadiran Kadis Pendidikan Kota Payakumbuh pada diskusi buku ini memberi penguatan dan dukungan nyata bahwa buku-buku berkulitas selayaknya diapresiasi dan mudah-mudahan dapat menjadi bagian dari produk kampanye literasi di lembaga pendidikan,ucap Muhammad Subhan penulis buku terkenal “Rumah di Tengah Sawah”.(***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Resmi!! Pemerintah Alihkan 75,51% Saham Semen Baturaja ke SIG

Sutan Riska Terima Penghargaan Bupati Pendukung Gerakan Zakat Sumbar