Peluang pembangunn pariwisata di Sumbar semakin terbuka lebar. Keinginan raja Arab Saudi Salman bin Abdul Al-Saud berinvestasi di bumi ranah Minang tidak main-main.
Kemarin (25/2), utusan kerajaan Arab Saudi berkunjung ke Sumbar dan menyatakan ketertarikannya terhadap sejumlah objek wisata yang ada, salah satunya adalah objek wisata Mandeh.
“Sumatera Barat menjadi perhatian kita untuk berinvestasi terutama di sektor wisata,” sebut Kepala Bagian Pengembangan Wisata Saudi Arabia, Osama Habes saat pembahasan rencana investasi untuk Sumbar, di Hotel Mercure, Padang tadi malam (25/2).
Pertemuan itu digagas oleh Minang Developmen Inconversion (MDI). Hadir dalam diskusi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan Zefnihan, sejumlah lurah dan camat di Padang serta pemerhati pariwisata.
Saat dilakukan pemaparan dan menampilkan objek wisata Mandeh, utusan raja tersebut terlihat terkagum-kagum serta antusias melihat keindahan alam Mandeh meski hanya melalui video dan gambar.
Osama Habes mengatakan, Arab Saudi sangat mengenal baik serta sudah sangat dekat dengan Indonesia. Alam sangat indah, salah satunya adalah di Sumbar. Untuk itu, katanya, tidak tertutup kemungkinan investasi besar-besaran akan dilakukan di Sumbar.
“Masyarakat Sumbar harus terus membenahi skill dan keahlian di berbagai bidang, terutama di sektor wisata, kemudian menyediakan hotel-hotel berkualitas dan membenahi sektor pendidikan,” ujar Osama.
Selain itu, dari saat ini masyarakat harus bisa membangun kualitas diri serta memiliki konsep marketing yang jelas, sehingga pengembangan pariwisata semakin terukur.
Ia mencontohkan, negara Dubai yang mampu berubah drastis. Padahal alam negara itu adalah gersang, dan diselimuti padang pasir yang luas, namun mampu menjadi negara terkaya. Hal itu terjadi karena masyarakatnya punya kualitas diri yang baik dan konsep marketing yang bagus.
Tidak hanya itu, kemampuan berbahasa juga harus dibenahi. Sehingga ketika ada kunjungan dari negara luar akan terjadi saling memahami karena lancarnya komunikasi. Dengan begitu, setiap kerjasama akan mudah dibangun.
“Bukan saja fisik, tetapi manusia juga harus dibangun dan konsep wisata halal akan mudah dibangun,” ujarnya.
Untuk berlangsungnya investasi kerajaan Arab di Indonesia terutama daerahnya yang telah dilirik, harus bisa belajar berbagai macam budaya dunia. Dengan begitu, penyesuaian konsep wisata akan semakin mudah diusung dan bisa merangkul banyak Negara, namun tetap mengedepankan konsep wisata halal.
“Sumbar harus bisa melihat hal itu. Lihat Maroko dan negara lainnya. Wisata itu untuk keluarga dan ketika berkunjung ada rasa memiliki setelah itu,” sebut Osama. Pembenahan sektor wisata adalah tantangan yang sangat besar dan harus menjadi perhatian dan perlu kebersamaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan Zefnihan mengatakan berkomitmen membangun pariwisata untuk masyarakat terutma pengembangan wisata Mandeh.
Untuk itu ia berharap agar Kerajaan Arab Saudi menjadikan Mandeh salah satu target investasi ke depannya. Dengan begitu percepatan pembngunan pariwisata Mandeh akan terwujud serta bisa mengusung konsep wisata halal sesuai dengan keinginan kerajaan.
Selain Pessel, sejumlah destinasi wisata di Sumbar berkemungkinan besar dilirik oleh Arab Saudi, seperti Kota Padang dan Bukittinggi. Dalam kesempatan itu, sejumlah lurah dan camat juga mempresentasikan potensi-potensi wisata yang ada di Padang seperti Kota Tua dan Pantai Padang dan cagar budaya yang ada.
Sekadar diketahui. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumbar mulai merangkul investor Timur Tengah untuk berinvestasi di bidang pengembangan pariwisata. Adapun negara yang telah dijajaki adalah Arab Saudi. Pemprov menawarkan investasi di kawasan Mandeh.
“Pariwisata Sumbar butuh sentuhan tangan investor agar semakin menggeliat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mematangkan penyusunan proposal bidang pariwisata untuk ditawarkan ke investor Timur Tengah,” ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit
Ia menyebutkan, Sumbar memiliki daya tarik yang bisa dilirik dan menguntungkan para investor. ”Keuntungan berinvestasi di Sumbar yakni banyak memiliki kesamaan yang cukup dekat dengan Arab Saudi dibanding wilayah lainnya. Kesamaan itu, di antaranya kultur budaya di wilayah Sumbar yang mayoritas muslim,” kata mantan bupati Pessel dua periode itu.
Tawaran lain yang menggiurkan adalah, banyaknya destinasi wisata yang dimiliki, tidak saja wisata pantai tapi juga wisata pegunungan dan budaya. Nasrul Abit menjelaskan, destinasi wisata yang ditawarkan adalah kawasan wisata Mandeh. (*)
LOGIN untuk mengomentari.