Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi warganya yang hendak pergi ke Eropa dengan alasan peningkatan ancaman terorisme.
“Sementara pemerintah lokal terus mengupayakan operasi pemberantasan terorisme, Kemlu AS tetap khawatir mengenai masih adanya potensi serangan teror di masa mendatang,” bunyi peringatan Kemlu AS, Selasa (2/5). “Warga Amerika harus selalu waspada terhadap kemungkinan serangan teror dari simpatisan teroris atau ekstremis yang dilakukan dengan atau tanpa peringatan,” kata kementerian.
Peringatan yang berlaku hingga 1 September ini diterbitkan menyusul peningkatan ancaman teror di Eropa seperti yang belakangan menerpa Perancis, Inggris, Swedia, dan Rusia. Yang terbaru yakni insiden penembakan terhadap polisi yang terjadi secara terpisah pada 21 dan 27 April lalu di Paris dan La Reunion, Perancis.
Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan seorang polisi di Champ Elysees pada Jumat (21/4) itu. Rangkaian teror ini terjadi di saat Perancis tengah bersiap menggelar pemilu presiden. Diberitakan CNN, pada pertengahan Februari lalu, seorang pejabat AS mengatakan ancaman terorisme di Eropa saat ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Ancaman terorisme di Benua Biru meningkat seiring dengan semakin tertekannya ISIS di Timur Tengah.
Sejak 2016 lalu, pasukan Irak dan Suriah, yang dibantu dengan koalisi internasional, terus melancarkan operasi militer dan secara perlahan berhasil merebut kembali sejumlah daerah dari genggaman kelompok tersebut. Militer Irak menuturkan, saat ini kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi hanya menguasai kurang dari 7 persen wilayahnya.
Di awal kehadirannya sekitar tahun 2014, ISIS memegang sekitar 40 persen wilayah Irak. Berdasarkan prediksi, sekitar 1.900 warga Eropa yang telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah telah kembali ke negara asal mereka. Sejumlah pihak mengkhawatirkan, gelombang ini kian meningkatkan ancaman teroris di negara asal eks pejuang ISIS tersebut.
LOGIN untuk mengomentari.