Atletico Madrid maupun Barcelona sama-sama mengalami musim yang kurang menyenangkan. Panggung utama La Liga musim ini, setidaknya sampai Januari berakhir, milik Real Madrid dengan rekor impresif selama 40 laga tak terkalahkah. Atau malah Sevilla, klub Andalusia yang melesat ke tiga besar sekaligus memungkasi rekor superior tersebut.
Boleh sih di ajang La Liga baik Sevilla atau Real mengangkat kepala. Akan tetapi lain cerita kalau bicara kiprah di Copa del Rey. Atletico dan Barca berhasil melangkah lebih jauh ketimbang Real maupun Sevilla.
Atletico dan Barca yang berhasil menapak sampai ke semifinal akan bentrok pada first leg empat besar Copa del Rey dini hari nanti (2/2) di Stadion Vicente Calderon.
Jelang pertemuan ke-54 kalinya dini hari nanti, seperti diberitakan AS kemarin (31/1) Atletico dalam kondisi kurang beruntung. Lima pemain cedera plus satu pemain absen karena pulang kampung membela nega ranya di Piala Afrika 2017.
Otomatis dari 23 nama dalam skuad Atletico musim ini sisa 17 nama yang siap bermain lawan Barca. Cuma ada dua nama yang terkesan seperti kartu mati. Pertama gelandang Alessio Cerci yang baru tampil 26 menit musim ini. Lalu kiper ketiga Andre Moreira yang malah belum satu kalipun tampil musim ini.
Dengan keterbatasan tersebut Marca memprediksi utak-atik terbesar akan dilakukan di lini belakang. Dengan cederanya bek tengah Jose Maria Gimenez saat lawan Alaves Sabtu (28/1) lalu maka duet jantung pertahanan akan diberikan kepada Diego Godin-Stevan Savic.
Juanfran yang biasanya beroperasi sebagai bek kanan akan didorong maju ke lini tengah. Bersama Gabi-Koke-Saul Niguez, keempatnya jadi kuartet lini tengah Atletico. Lantas pos Juanfran di posisi bek kanan bisa diisi pemain muda Kroasia Sime Vrslajko.
“Kalau ingin menjadi yang terbaik di kompetisi Spanyol kami harus bisa melampaui Real dan Barca. Dan di semifinal Copa del Rey ini, kami bertemu satu di antara dua tim terbaik dunia,” tutur Simeone seperti diberitakan ESPN.
Tingginya angka cedera oleh para pemain Atletico setiap musimnya adalah satu kewajaran wajar. Sid Lowe di ESPN menulis dengan gaya sepak bola pressing ketat juga fisikal ala Simeone maka dibutuhkan ketahanan tubuh yang mumpuni dari para pemainnya.
Dengan kebutuhan performa seperti itu maka dalam sesi latihan pun pastinya pemain digenjot habis-habisan setiap harinya. Jangan lupakan juga intensitas pertandingan Atletico yang dalam setahun berkompetisi di lebih satu ajang. La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Sehingga cedera adalah barang jamak buat Atletico.
Sports Mole pun menelusuri ada sepuluh pemain yang dalam semusim bergiliran cedera. Musim 2015-2016 lalu mulai Filipe Luis, Koke, Luciano Vietto, Diego Godin, Juanfran, Jackson Martinez, Tiago Mendes, Augusto Fernandez, Stevan Savic, dan Yannick Ferreira Carasco.
Juga rekam jejak Simeone sejak menukangi Atletico pada Januari 2012 lalu jika bertemu Barca kurang apik. Pada 18 pertemuan, pria 46 tahun itu menang dua kali, seri enam kali, dan sepuluh kali kalah.
Rentettan pemain cedera ini membuat lini pertahanan Atletico goncang. Dalam lima laga terakhir di semua ajang, gawang Angel Moya jebol empat gol. Atas dasar itu Simeone pun mendapat kritik dan sorotan tajam.
“Saya malah bersemangat seandainya mendapat kritikan. Malah dengan kritik itu kami mengevaluasi diri dan kami bisa mencapai hasil yang lebih apik,” sebut Simeone kepada Omnisport.
Sementara itu, dengan pincangnya kekuatan Atletico maka kans Barca buat menang cukup terbuka lebar. Kehilangan dua figur di lini tengah, Andres Iniesta dan Sergio Busquets karena cedera entrenador Barca Luis Enrique sangat mungkin memasang trio Ivan Rakitic-Denis Suarez-Arda Turan buat motor lini tengah.
Barca pun tak ingin laga versus Atletico yang merupakan awalan menyongsong ketatnya jadwal Februari kurang menggembirakan. Selain Copa del Rey, masih ada kompetisi La Liga juga Liga Champions. Total dalam 28 hari Barca bermain tujuh kali. Jika dirata-rata per empat hari sekali, Barca akan tampil. (*)
LOGIN untuk mengomentari.