Di tengah minimnya penyanyi anak-anak baik tingkat nasional maupun Sumbar, Aura Putri Rinova muncul dan mengisi kekosongan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ayah dan ibunya rela hijrah ke Jakarta guna mendukung karir putrinya.
Jika mendengar lagu Ratok Minang yang dibawakan anak-anak, itulah album Aura. Album Gadang di Panti Asuhan tersebut memang sedang hits di kalangan pecinta lagu Minang, terutama para perantau dengan lagu andalan Gadang jo Bako.
Aura yang masih duduk di kelas VI SD, membawakan lagu-lagunya penuh penjiwaan. Siapa nyana, beberapa lagu itu memang kisah nyata kehidupannya yang harus berpisah dengan kedua orangtuanya yang mencari nafkah di Jakarta. Berkat talenta bernyanyi, mempersatukan Aura dengan kedua orangtuanya lagi.
Bakat Aura sudah kelihatan sejak umur lima tahun. Ayahnya, Novan Ari Syafutra yang lebih dikenal dengan Novan Solkey, adalah seorang musisi. Sedangkan ibunya, juga sering mengisi acara. Tak heran jika kemudian Aura sering bernyanyi di rumah.
Namun, kedua orangtuanya tidak menyadari bakat yang dimiliki anaknya itu. Maklum, Aura termasuk anak pemalu.
Pada Oktober 2014, kedua orangtua Aura hijrah ke Jakarta dan meninggalkan Aura dan adiknya Nada Syakira Rivandra bersama oma dan opanya. Ayah dan ibu Aura harus hijrah karena mengejar order mengisi acara di Jakarta.
Selama di rantau, sebagai pengobat rindu antara Aura dan ayahnya hanya lewat telepon dan media sosial. Jika rindu berat, ayahnya minta dikirimkan foto terbaru Aura. Pada tahun 2016, tante Aura mengirimkan video Aura sedang bernyanyi kepada ayahnya Novan.
“Saat itulah, kami kaget dengan bakat Aura yang selama ini tidak kami perhatikan. Di video itu, dia bernyanyi lagu Tarumuak Kahilangan Ayah,” jelas Novan ketika berbincang dengan Padang Ekspres, kemarin.
Melihat video itu, kedua orangtua Aura merasa bangga sekaligus terpukul. Di satu sisi, bangga melihat anaknya yang sangat berbakat. Di sisi lain, merasa terpukul betapa Aura merindukan orangtuanya. Kebetulan lagu yang dinyanyikannya tentang kisahnya ditinggal oangtua.
Akhirnya, kedua orangtua memutuskan memboyong Aura dan adiknya ke Jakarta. Setelah di Jakarta, ayah dan ibu Aura yang aktif mengisi acara di perkumpulan atau IKM (Ikatan Keluarga Minang) dan acara pertunjukan tradisi Minang, sering mengajak Aura tampil di panggung acara dengan lagu Tarumuak Kehilangan Ayah.
“Setiap Aura bernyanyi selalu mendapat apresiasi dari penonton, bahkan ada yang meneteskan air mata. Memang lagu itu sangat dalam artinya. Penonton selalu mengatakan penjiwaan Aura sangat bagus,” imbuh Novan.
Pada Mei 2016, Aura diminta tampil pada HUT Forum Komunikasi Artis Minang (Forkami) besutan Alkawi. Ternyata, ada salah seorang merasa Aura sangat layak masuk rekaman.
Akhirnya, Ramadhan 2016, Novan dan temannya Ajo Sal mempersiapkan rekaman untuk Aura. Keduanya langsung menjadi produser dalam album Aura tersebut. Novan yang seorang keyboardis langsung menggarap musik buat album anaknya.
Dalam album berisi 10 lagu tersebut, banyak lagu yang isinya perjalanan hidup Aura dan orangtuanya. Di antaranya, Gadang jo Bako, Tapian Mandi, Rindu Ayah, Dima Ayah Bundo, dan Sanangkan Mande.
“Lirik-lirik itu dipilih juga karena banyak dialami anak-anak Minang lainnya. Seperti kita ketahui banyak anak ditinggal orangtuanya yang merantau,” jelas Novan.
Pada Oktober 2016 lalu, album Aura sudah dirilis. Namun, hanya beredar di Jakarta. Album yang diproduksi di DeKenc Studio ini lagu-lagunya diciptakan Am Klb, Uncu Bass, Wewen Sk, Dani A, dan Opetra.
Setelah diterima di pasar, sejak November album ini mulai beredar di Padang. Ternyata, mendapat sambutan pasar. Banyak toko VCD yang meminta ditambah karena stok habis.
Aura berharap, albumnya bisa diterima di pasaran. Bocah yang dulunya bersekolah di SDN 10 Balaibaru, Kuranji ini berharap bisa menjadi penyanyi terkenal di masa datang. Tidak hanya penyanyi lagu Minang, namun bisa go internasional.
Aura bersyukur, sekarang dia dan adiknya bisa berkumpul dengan kedua orangtua di Jakarta. Perempuan kelahiran 9 Desember 2004 ini sekolah di SDN Lubangbuaya, Jakarta Timur.
“Semoga Aura bisa membanggakan kedua orangtua, kakek, nenek dan masyarakat Minang di perantauan,” jelas putri dari Ruri Citra Juwita dan Novan Solkey ini. (*)
LOGIN untuk mengomentari.