Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang, Kepri mengingatkan ratusan narkotik jenis baru mulai mengancam Tanjungpinang.
Jenis narkoba baru itu diantaranya pil PCC, tembakau gorilla dan dumoli. Karena itu, warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap ancaman narkoba jenis baru tersebut sehingga tidak terjebak dan terjerumus.
“Narkoba itu harus dilawan dan tidak bisa ditoleransi,” tegas Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tanjungpinang, Hery Purwanto di sela-sela penyuluhan narkoba kepada 65 karyawan PT Dredolf di Hotel Bintan Plaza, Tanjungpinang, Sabtu (11/11) sore.
Kata Hery, salah satu alasan pemakaian narkoba di kalangan pekerja adalah karena tekanan kerja yang tinggi. Beban psikologis yang tinggi akibat tekanan kerja dapat meyebabkan seseorang melampiaskannya dengan memakai narkoba untuk mengurangi beban psikologisnya.
“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa narkoba dapat meningkatkan kualitas kerja itu bohong. Karena faktanya narkoba dapat merusak otak dan syaraf-syaraf yang ada di tubuh manusia,” ujar Hery didampingi penyuluh narkoba BNNK Tanjungpinang, Catur Hadiyanto.
Dijelasakannya, pekerja bisa menjadi korban penyalahgunaan narkoba juga faktor tidak tahu atau dijebak. Biasanya modus yang dipakai adalah dengan mengemas narkoba sedemikian rupa hingga menyerupai multivitamin atau suplemen penambah stamina.
Misalnya pada kasus penyalahgunaan narkoba jenis khat atau chatinone oleh artis Raffi Ahmad didapati bahwa chatinone tersebut dikemas dan diklaim sebagai suplemen penambah daya tahan tubuh. Dan pada kasus ini juga Raffi Ahmad tidak mengetahui jika chatinone tersebut ternyata menjadi salah satu jenis narkoba yang dilarang pemakaiannya tanpa petunjuk medis.
“Pemberian pemahaman bahaya narkoba kepada pekerja ini perlu. Tidak semua pekerja itu memiliki pengetahuan yang sama mengenai bahaya narkoba,” ujar Hery kembali.
Dengan adanya penyuluhan bahaya narkoba ini diharapkan dapat membentengi para pekerja dalam menolak tawaran menggunakan narkoba. Narkoba dapat berdampak buruk pada pekerjaan, mulai dari mengurangi produktivitas, merusak hubungan antar teman kerja, hingga dapat mengakibatkan pemecatan hubungan kerja.
“Apalagi bidang pekerjaan karyawan PT Dredolf yang dihadapai memiliki tingkat resiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu BNNK Tanjungpinang mengimbau kepada seluruh karyawan PT Dredolf untuk bekerja dengan hati-hati dan tanpa menggunakan narkoba,” pungkasnya.
BBNK Tanjungpinang lanjut Hery terus melakukan sosialisasi, penyuluhan bahaya narkoba hingga tes urine kepada karyawan perusahaan, pegawai pemerintahan hingga ke sekolah-sekolah. Hal ini, tentunya dalam mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di daerah ini.