in

Bagaimana Kondisi 231 Pekerja asal Sumbar di Jepang Pasca Gempa? BP2MI Tunggu Info KBRI

PADEK.JAWAPOS.COM-Gempa besar magnitudo 7,6 yang memicu tsunami di sejumlah wilayah di Jepang, Senin (1/1/2024) sore, sejauh ini dilaporkan telah menewaskan 48 orang dan merusak ribuan bangunan.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Sumbar mengungkapkan bahwa terdapat sebanyak 231 warga Sumbar bekerja di Jepang. Namun, tidak ada yang bekerja di daerah terdampak gempa, seperti prefektur Ishikawa. Kondisi mereka belum diketahui.

“Dari catatan kami, sebanyak 231 pekerja migran Indonesia asal Sumbar yang bekerja di Jepang. Tapi, tidak ada yang bekerja di daerah-daerah yang terdampak tsunami di Jepang,” ujar Kepala BP2MI Bayu Aryadhi saat ditemui di kantornya, Selasa (2/1/2024).

Meki begitu, kata Bayu, pihaknya selalu memonitor dan menunggu informasi resmi tentang kondisi pekerja asal Sumbar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka.

“Bagaimanapun para pekerja melakukan mobilitas, dan kita belum tahu informasi lebih lanjut. Kita saat ini menunggu informasi dari KBRI dan KJRI yang berada di Tokyo dan Osaka,” jelasnya.

Bayu Aryadhi menambahkan pekerja migran asal Sumbar di Jepang bekerja di sektor pertanian dan kesehatan.

“Banyak PMI asal Sumbar bekerja sebagai perawat di rumah sakit dan pertanian dengan rata-rata pendidikan D3 dan S1,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam rilisnya mengatakan, sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami.

KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia. Sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Prefektur Ishikawa.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang,” tulis Kemlu dalam pernyataannya, Senin (1/1/2024) malam.

Gempa 7,6 magnitudo yang melanda Jepang berada di kedalaman 10 kilometer. Lokasinya di 42 kilometer timur laut Anamizu di Prefektur Ishikawa.

Tsunami tertinggi terjadi di wilayah Wajima (Ishikawa) dengan ketinggian 1 meter 20 cm pada Senin (1/1/2024) sore, pukul 14.21 WIB. Tsunami yang lebih rendah juga terjadi di sebagian wilayah Prefektur Toyama, Niigata, dan Yamagata. Cakupan gempa bumi yang terjadi kemarin cukup luas.

Otoritas setempat melaporkan bahwa gempa dirasakan masyarakat Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi. Masyarakat di Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. (edg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Idra Putri, Guru MTsN 1 Padang Juara 3 Nasional Menulis Esai: Literat Hebat Teruji

Kapolres Mentawai Pamit Pada Insan Pers