in

Balitbang Kemhan dan PT LAPI ITB Baru Saja Menggelar Demo Radar Pasif

JAKARTA – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) baru saja selesai menggelar kegiatan demo radar pasif. Kegiatan demo ini merupakan kerja sama antara Balitbang Kemhan dan PT LAPI ITB.

“Pelaksanaan demo radar pasif tahun 2020 ini  adalah hasil kerja sama antara Balitbang Kemhan dan PT LAPI ITB Bandung,” kata Kepala Balitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (15/11).\

Menurut Marsda Julexi, kegiatan demo radar pasif digelar pada hari Kamis (12/11). Kegiatan demo radar dihadiri langsung Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, 

Dirkuathan Kemhan Marsda TNI N Ponang Djawoto, Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Oki Yanuar, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, Dirtekin Ditjen Pothan Laksma TNI Sri Yanto, para pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, serta Direktur Utama PT. LAPI ITB Yusmar Anggadinata, Direktur PT Panorama, Direktur PT  Inti, Direktur PT Info Global dan Direktur PT RTI.

Demo pengoperasian radar pasif dilaksanakan di lapangan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur,” ujarnya.

Kabid Matra Udara Puslitbang Alpalhan Kolonel Bambang Edhie menjelaskan aspek teknis dan pengoperasian serta peralatan yang berkaitan dengan radar pasif.

Menurutnya, radar pasif  adalah sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional ataupun tanpa mentransmisikan sinyal ke target yang dimaksud. Sebagai bagian dari elektronik warfare, radar pasif berperan penting dalam melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu.

“Termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking,” ujarnya.

Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan penguasaan pembuatan dan pengembangan teknologi radar pasif saat ini semakin berkembang dengan adanya teknologi software yang digunakan untuk modifikasi. 

“Diharapkan kita dapat memahami bersama teknologi software pada pengembangan radar psif sehingga mendapatkan hasil yang optimal serta dapat mengambil keputusan bagaimana pemanfaatan secara maksimal guna mendukung pencapaian kemandirian teknologi industri pertahanan dan memenuhi kebutuhan operasi TNI,” ujarnya. ags/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Berjualan Cendol Selama 5 Tahun

Korban Meninggal Bertambah lagi 10 Orang