in

Banjir bandang Muara Enim berpotensi terjadi di kabupaten lain

Palembang (ANTARA) – Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan mengingatkan banjir bandang yang melanda 107 kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muara Enim pada Jumat (30/10) berpotensi terjadi di kabupaten lainnya.

“Banjir bandang pada awal musim hujan 2020 ini berpotensi terjadi di daerah lain dalam kabupaten tersebut maupun di daerah rawan banjir kabupaten lainnya dalam provinsi ini,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M Hairul Sobri di Palembang, Senin.

Menurut dia, pada musim hujan sekarang ini, masyarakat dan pemerintah daerah rawan bencana hidrometeorologi perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tersebut terutama banjir dan tanah longsor.

Sebelumnya ada bencana longsor di areal tambang batu bara milik rakyat di Desa Tanjung Lalang Kabupaten Muara Enim pada Rabu (21/10) mengakibatkan 11 pekerja tambang meninggal dunia tertimbun tanah longsor galian.

Kemudian beberapa hari berikutnya, terjadi bencana banjir bandang di Desa Ujanmas Baru dan Desa Ulak Bandung Kabupaten Muara Enim mengakibatkan lima rumah warga roboh dan puluhan rusak ringan.

Bencana hidrometeorologi tersebut berpotensi terjadi di Kota Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Musirawas, Musirawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur.

Pemerintah daerah di sejumlah kabupaten dan kota yang tergolong rawan bencana hidrometeorologi itu perlu melakukan perhatian khusus antisipasi bencana pada musim hujan tahun ini.

Tindakan antisipasi yang perlu menjadi perhatian pemda, yakni menghentikan penyimpangan tata ruang yang menjadi salah satu penyebab banjir pada setiap turun hujan lebat dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu, harus mengendalikan bahkan bersikap tegas menghentikan investasi dan eksploitasi sumber daya alam (SDA).

Bencana hidrometeorologi, seperti genangan, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor terjadi karena akumulasi kerusakan akibat kesalahan pengolahan dan pemanfaatan SDA serta eksploitasi karena kepentingan industri.

Seringnya terjadi bencana tersebut pada setiap musim hujan menunjukkan telah terjadi ketidakseimbangan ekologis, yang kemudian memicu perubahan iklim, kata Sobri.

Sementara sebelumnya Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Plt Bupati Muara Enim, Juarsah melakukan peninjauan lokasi bencana banjir bandang di Desa Ujanmas Baru dan Desa Ulak Bandungpada Sabtu (31/10).

Dalam kunjungan tersebut, Herman Deru memberikan bantuan sosial kepada ratusan korban sejumlah bahan makanan, perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan lainnya.

Selain itu, gubernur juga berjanji membantu perbaikan rumah masyarakat yang rusak berat akibat diterjang banjir bandang.

Membantu mengganti sistem drainase dengan membangun gorong-gorong beton (box culvert) untuk mencegah terjadinya banjir melalui pendanaan APBD Provinsi Sumsel pada 2021.

Gubernur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor serta meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kerusakan lingkungan.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dua Pemalak di Macan Lindungan Ditangkap Polisi

DPT di Pilkada Serentak Sumsel  Capai 1,8 Juta Orang