in

Banjir, Longsor dan Badai Rusak 55 Rumah, 3 Sekolah, 46 Ha Areal Pertanian

Sebanyak 9 nagari pada 4 kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, diterjang banjir, longsor, dan angin kencang atau badai, sepanjang Jumat (10/3). Akibat bencana ini, satu warga terluka, 55 rumah rusak, 3 sekolah beserta 46,1 hektare areal pertanian dan satu akses jalan ke Lembah Harau sempat terendam air, dengan ketinggian bervariatif.

Data yang diperoleh Padang Ekspres dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota menyebutkan, sembilan nagari yang dilanda bencana alam sepanjang Jumat (10/3) adalah Sungaiantuan dan Talangmaua di Kecamatan Mungka. Kemudian, Tarantang, Sarilamak, Lubuakbatingkok, dan Gurun di Kecamatan Harau. Selanjutnya, Maek di Kecamatan Bukit Barisan, serta Nagari Guguak VIII Koto dan VII Koto Talago di Kecamatan Guguak.

“Di Nagari Sungaiantuan, banjir merendam Jorong Labuahlintang dan Jorong Lubuaksimato. Sedangkan di Nagari Talangmaua, banjir terjadi di Jorong Kampuangtangah dan Jorong Talang. Banjir terjadi akibat meluapnya Batang Aia (Sungai) Sialok. Banjir sempat merendam rumah warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol.

Sedangkan di Nagari Tarantang, banjir terjadi pada hampir seluruh wilayah nagari tersebut. Banjir di Tarantang terjadi akibat meluapnya sungai Batang Harau. “Selain merendam areal pertanian dan SDN 01 Tarantang, banjir di Tarantang juga sempat merendam akses jalan ke Lembah Harau. Tapi malam ini, banjir sudah surut,” kata Rahmadinol.

Sementara di Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak, banjir terjadi akibat luapan hujan dan ketiadaan drainase. Banjir di Sarilamak juga membuat SDN 01 Sarilamak terendam air. Sedangkan di Nagari Gurun, bencana terjadi di Jorong Lubuakjantan. Adapun di Nagari Lubuakbatingkok, bencana terjadi di Jorong Kototangah, Jorong Tigo Balai, dan Jorong Lubuakbatingkok.

Berbeda dengan kebanyakan nagari di Kecamatan Mungka dan Kecamatan Harau yang dilanda banjir, Nagari Maek di Kecamatan Bukitbarisan, dilanda longsor. Akses jalan ke Maek yang berkelok-kelok dan banyak tebing, dilaporkan mengalami terban pada beberapa titik. “Namun, kendaraan masih bisa lewat ke Maek,” kata Rahmadinol.

Sementara di Kecamatan Guguak, angin kencang dilaporkan terjadi di Jorong Padangjopang, Nagari VII Koto Talago, dan Jorong Taratak, Nagari Guguak. “Angin kencang di Jorong Padangjopang, membuat sebatang pohon surian tumbang dan menimpa bagian dapur rumah warga.

“Rumah yang tertimpa pohon di Jorong Padangjopang itu dihuni oleh warga. Karena tak bisa menyelamatkan diri saat pohon tumbang, warga lanjut usia bernama Dawita Anizar,60, tertimpa material bangunan yang rubuh. Kepalanya mengalami luka dan dibawa ke Rumah Sakit Otak Bukittinggi,” kata Rahmadinol.

BPBD Limapuluh Kota memastikan sudah melakukan koordinasi dengan pihak nagari dan masyarakat, menyikapi banjir, longsor, dan angin kencang yang terjadi di 12 jorong pada 9 nagari dalam wilayah empat kecamatan. “Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kita turunkan, sudah
membersihkan material pohon tumbang. Selain juga sudah lakukan kaji cepat,” ujar Rahmadinol.

Bencana alam ini, menurut Rahmadinol juga sudah dilaporkan kepada BNPB, Kemendagri, Kementerian PUPR, Pemprov Sumbar, BPBD Sumbar, dan Bupati Limapuluh Kota. “Kondisi terkini, banjir sudah mulai surut. Akses jalan di Nagari Tarantang, sudah bisa dilalui. Longsor Jalan di Nagari Maek masih bisa dilewati kendaraan
Pohon tumbang di lokasi sudah dievakuasi,” tukuk Rahmadinol.

Dalam kajian cepat BPBD Limapuluh Kota, banjir di Kecamatan Mungka dan Kecamatan Harau adalah banjir berulang yang disebabkan luapan sungai Batang Aia Sialok di Kecamatan Mungka dan Batang Harau. Karennya, perlu kajian teknis dari Dinas PUPR dan BWS V Sumatera.

“Sedangkan banjir di Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak, perlu kajian teknis dari Dinas PUPR Limapuluh Kota, untuk pembuatan drainase pembuangan air. Sekaligus Normalisasi Sungai Batang Harau dan Batang Sinamar,” kata Rahmadinol.

Sementara, untuk lahan pertanian dan perikanan yang terdampak banjir, jumlah kerugiannya belum dihitung. “Perlu penghitungan oleh OPD terkait. Dalam Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan,” kata Rahmadinol.

Disisi lain, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo bersama Ketua DPRD Deni Asra, mengimbau masyarakat yang berada di Aaerah Aliran Sungai dan perbukitan, untuk selalu siaga dan waspada. Apabila intensitas hujan tinggi dan debit air sungai naik, segera lakukan evakuasi dini.

Bupati Safaruddin dan Ketua DPRD Deni Asra juga mengapresiasi kerja keras TRC BPBD dan gabungan OPD, dalam penanganan banjir, longsor, dan angin kencang. Pihak kecamatan dan pemerintah nagari juga diminta terus berkoordinasi dengan BPBD. (frv)

———–
Nagari Terdampak Banjir,
Longsor, Angin Kencang
di Limapuluh Kota
10 Maret 2023

1.Nagari Sungai Antuan
2.Nagari Talang Maur
3.Nagari Sarilamak
4.Nagari Tarantang
5.Nagari Gurun
6.Nagari Lubuak Batingkok
7.Nagari Maek
8.Nagari Guguak
9.Nagari VII Koto Talago

Rumah Terdampak: 55 Unit
Sekolah: 3 Unit
Areal Pertanian: 46,1 Hektare
Warga Terluka: 1 Orang
Sumber:
BPBD Limapuluh Kota

What do you think?

Written by Julliana Elora

Diduetkan dengan Ganjar, Andre Rosiade: Prabowo Capres, bukan Cawapres

Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok, Beras SPHP Bulog Dijual Rp9.200 per Kilogram