Palembang, BP
Direktur pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Agro, Kepala Disdik Sumsel, Widodo, dan sejumlah perwakilan dari BI dan OJK saat launching elektronik Bos non tunai di gedung Bank Sumsel Babel (foto: Urban Id)
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel Babel tahun ini dipercaya sebagai salah satu dari enam BPD lainnya di Indonesia untuk menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) melalui aplikasi secara non tunai. Besaran dana yang akan disalurkan mencapai Rp 1,5 triliun.
Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo mengatakan, penyaluran dana bos tersebut nantinya menggunakan apilkasi cash management system (CMS). Dimana tahun ini, pihaknya dipercaya menjadi salah satu piloting penerapan sistem tersebut.
“Penggunaan aplikasi dana bos secara non tunai ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami pada program pemerintah menggalakkan pembayaran non tunai,” kata Antonius, di gedung kantor pusat Bank Sumsel Babel, Jumat (26/4).
Antonius bilang, transaksi pembayaran bos secara non tunai merupakan salah satu inisiatif dalam perbaikan tata kelola keuangan pendidikan. Untuk tahap awal, penggunaan sistem ini akan diaplikasikan pada 12 sekolah di Palembang.
“Sisanya masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jika pun nantinya ditambah untuk seluruh Sumsel, secara kesiapan sistem kami sudah siap,” katanya.
Menurutnya, melalui aplikasi CMS ini, akan mempermudah pihak sekolah dalam membuat pelaporan terhadap pertanggungjawaban setiap penggunaan dana bos. Selain itu, dari segi kemanan juga lebih terjamin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo mengatakan, alokasi dana bos tahun ini untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah menengah Atas (SMA) di Sumatera Selatan mencapai Rp 1,5 triliun. Melalui sistem non tunai ini, maka akan mempermudah sekolah dalam membuaat laporan penggunaan dana, serta menjamin keamanannya.
“Tak kalah pentingnya juga untuk mengedukasi masyarakat agar membiasakan transaksi non tunai,” katanya.
Widodo menambahkan, melalui sistem transaksi non tunai ini juga diharapkan dapat menggerakkan masyarakat Sumsel agar lebih memilih pola pembayaran chasless. Khususnya dimulai dari tingkat pelajar. “Untuk di Sumatera, kita menjadi satu-satunya yang menerapkan sistem ini. Semoga kedepan bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya,” kata dia. #ren