in

Begini Cara Pengolahan Kotoran Burung Puyuh Untuk Dijadikan Pupuk Organik Fermentasi

PADEK.CO–Mahasiswa Universitas Andalas Payakumbuh melakukan penyuluhan di Peternakan Bujang PS, untuk para pekerja dan peternak burung puyuh di sekitar Nagari Padang Arai, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Kali ini tentang “Pengolahan Kotoran Burung Puyuh Untuk Dijadikan Pupuk Organik Fermentasi”, Rabu (29/11/2023).

Nagari Padang Arai salah satu dari enam nagari di Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota, dengan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peternak. Nagari Padang Arai memiliki potensi produk pertanian berupa jagung, padi, dan sayur-sayuran.

Selain itu, sebagian peternak di Nagari Padang Arai juga beternak burung puyuh yang menghasilkan limbah ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Namun, rendahnya pengetahuan para peternak burung puyuh di Padang Arai terhadap manfaat pupuk organik membuat petani masih menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanpa memperhatikan dampak negatif penggunaan pupuk kimia ke depannya.

Produksi pupuk organik sendiri dari kotoran burung puyuh dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan peternak untuk membeli pupuk kimia. Hal ini dapat meningkatkan profitabilitas usaha peternakan.

Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang mampu mengikis unsur hara dan berbagai mineral penting yang ada dalam tanah sehingga menurunkan kesuburan tanah dan berimplikasi pada rendahnya produktivitas panen bahkan dapat menyebabkan gagal panen.

“Permintaan untuk produk pertanian organik semakin meningkat di berbagai pasar. Dengan menggunakan pupuk organik dalam produksi tanaman, peternak burung puyuh di Nagari Padang Arai dapat memanfaatkan potensi pasar ini untuk meningkatkan profitabilitas usahanya,” ujar Ketua Tim, Muhammad Fadilla.

Penyuluhan ini, dilakukan untuk memenuhi tugas Ilmu Penyuluhan Ternak yang diampu oleh Dosen Ir Amrizal Anas MP dan Aditya Alqamal Alianta SPt MSc.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di salah satu peternakan burung puyuh di sana yaitu Peternakan Bujang Ps yang dimulai pukul 16.00 WIB dan dihadiri oleh 5 orang anggota yaitu salah satunya pemilik dari Peternakan Bujang PS dengan para pekerjanya.

Penyuluhan ini diketuai Muhammad Fadilla ini beranggotakan, Revina Putianjali, Azizah Hukma Shabiyya, Olivia Adori, Yudis Vava, dan Harry Akbar.

Pembukaan acara dilakukan oleh Olivia Adori selaku moderator, dilanjutkan dengan penyampaian kata-kata mukadimah oleh Muhammad Fadilla, Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian materi yang meliputi manfaat pengolahan kotoran burung puyuh untuk dijadikan pupuk organik fermentasi, serta cara pengolahan, keunggulan, kandungan zat-zat yang terdapat dalam feses burung puyuh. Setelah pemaparan materi dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi.

Kegiatan penyuluhan pengolahan kotoran burung puyuh untuk dijadikan pupuk organik fermentasi tersebut berlangsung hangat dan antusiasme tinggi dari para audiens yaitu pemilik dan pekerja di Peternakan Bujang PS.

Potensi Kotoran Puyuh Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Fermentasi

Kotoran burung puyuh memiliki kandungan N, P, dan K yang cukup tinggi. Kotoran puyuh mempunyai potensi untuk dijadikan bahan baku fermentasi pupuk organik yang dapat memberikan manfaat bagi pertanian.

Hasil penelusuran juga menunjukkan bahwa kotoran hewan jenis lain, seperti kotoran sapi, dapat digunakan untuk membuat pupuk organik melalui fermentasi.

Kandungan protein atau nitrogen kotoran puyuh cukup tinggi, maka dari itu kotoran puyuh dapat digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman. Namun, sebelum diberikan sebagai pupuk, kotoran puyuh sebaiknya diolah dan difermentasikan terlebih dahulu. Fermentasi merupakan suatu proses penguraian bahan organik dengan menggunakan mikroorganisme sehingga dapat menghasilkan pupuk organik yang kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Prosesnya melibatkan penambahan bahan tambahan seperti EM4, molases, dedak dan arang sekam ke dalam kotoran puyuh untuk membuat pupuk. Pupuk organik ini dapat digunakan oleh petani untuk kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang mahal dan berpotensi membahayakan.

Pemilik dan pekerja di Peternak Bujang PS telah menetapkan dasar yang kuat dengan berhasil menerapkan teknik pengolahan kotoran burung puyuh untuk dijadikan pupuk organik fermentasi.

“Dukungan penyuluhan yang berkelanjutan, diharapkan kemampuan peternak dalam mengelola limbah kotoran dari peternakan dapat terus meningkat. Hal ini akan menjadi langkah penting menghadapi tantangan dan mencapai keberlanjutan dalam sektor peternakan kelompok peternak ini,” ungkap Bujang PS.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

BEM Unand Adu Gagasan dan Bedah Visi Misi Caleg DPR RI

Patroli Tiga Pilar, Jaga Keamanan dan Ketertiban Pemilu Payakumbuh