in

Bella Luna (Tanda Tanya?)

Bella Luna, sebuah nama. Kita tak perlu tahu siapa dia, tapi kita mungkin perlu tahu bahwa sosok seperti itu ada dalam kehidupan. Walau tak benar-benar jelas identitas yang bisa dikenali secara pasti. Bahkan kalau kita punya kucing dan kita namai, kita mengenal peri laku tidurnya atau makanan kesukaannya, atau kebiasaan mencakar, misalnya.

Pada Bella Luna, agak samar. Misalnya sekarang dituliskan umurnya 23 tahun. Gadis ini sudah muncul sebagai berita dalam usia 23 tahun, dan itu dua tahun lalu ketika berita kekerasan menimpanya.

Bella melapor dianiaya kekasihnya, Mohhamda Rizal. Dua tahun setelah itu kasus kekerasan menyebut namanya. Bella disebut sebagai pelaku tindak kekerasan dengan mencakar, menggigit, menendang seorang lelaki, yang adalah pengacara. Razman Arif Nasution yang terlihat garang saat mendampingi warga Kalijodo yang dipindah-rumahkan.

Arif menyebut sebagai korban, dan kejadian itu (3/3/17) terjadi dalam hubungan suami-istri. Sementara Bella mengatakan kontrak sebagai istri-suami sudah berakhir.

Sampai di sini bukan soal usia saja yang bisa berbeda. Melainkan posisi dan status sebagai istri bisa berbeda. Bella mengatakan bahwa ia kawin kontrak—ini pun istilah yang secara hukum tidak dikenal di negeri ini. Asosiasi kawin kontrak yang mudah diingat adalah kasus-kasus pendatang dari Tumur Tengah yang mampir nikah di daerah Puncak, Jawa Barat.

Bella mungkin begitu, kontrak selama setahun dan akhir tahun kemarin kontraknya berakhir. Maka ketika dirangkul dan diajak hubungan suami-istri—ini yang dikatakan Bella, ia menolak karena kontrak sudah berakhir. Lalu “suami” dalam tanda petik yang sudah beristri itu melaporkan ke polisi soal kekerasan dalam rumah tangga. Kabar menyebar.

Bukan gosip, bukan sihir, bukan juga sulap. Karena yang membeuat terkesiriap adalah kisah sebelumnya. Yaitu ketika Bella—lagi-lagi seperti yang dikutip dari kata-katanya, “Saya ini jadi korban poligami.” Bella, mengakui dirinya pernah menjadi istri kedua—atau kesekian, dari JN, seorang sutradara.

Sekali lagi dalam hal ini tak pernah jelas benar JN itu sutradara film apa, atau sinetron apa, kapan tayang atau diputar di bioskop, atau sejenis itu. Seperti juga ketika Bella menyebut dirinya seorang artis sinetron, tak disertakan ia main pada judul apa, sebagai mana. Penjelasan cukup ia artis sinetron. Titik. Selebihnya adalah dugaan.

Seperti persoalan yang mengemuka, Bella minta uang ke “suami siri”, sebesar lima puluh juta rupiah untuk operasi payu dara. Lalu terjadi keributan, karena mungkin uang itu tak dipergunakan untuk membentuk payu dara. Seperti anak kecil, pertikaian yang muncul adalah : dari pihak Bella melalui pengacara : lho uang itu sudah diberikan, ya sudah. Penggunaannya terserah Bella. Bisa untuk operasi payu dara atau keperluan lain itu urusan Bella.

Dan semua menjadi ribet, riweh, dan juga memalukan mana kala dasar yang dipersoalkan kabur. Hubungan resmi suami-istri, atau kawin kontrak, atau termasuk sistem prabayar. Kalau yang ini saja tak tuntas, dalam hal lainnya , uang “payu dara” misalnya jadi masalah. Seperti kata Bella bahwa ia menggigit, mencakar, menendang untuk membela diri. Sementara Razman sebenarnya berniat memeluk mesra.

Beda antara kemerasaan dengan tindak kekerasan sangat tipis. Karena bersumber dari niat, dari ketulusan, juga rasa sayang. Ini yang “mungkin” tak disadari oleh Bella Luna–nama yang mungkin bahkan comotan dari nama artis terkenal lainnya, dan dengan mudah menghapus nama sebenarnya.

Ini cerminan dari ketidak mampuan memahami bahwa ada nilai-nilai lain. Harga kawin kontrak 1 miliar rupiah setahun tidak menggambarkan kasih sayang, tidak juga kemesraan, apa lagi pengertian cinta.

Bella begitu. Kita tak perlu tahu siapa dan kenapa dia begitu. Kita hanya perlu tahu bahwa hal semacam itu ada. Dan lebih dari semua itu, kita menjadi menghargai bahwa masih selalu ada cinta yang tulus, kemesraan yang membahagiakan. Itulah yang bermakna,.. itulah yang berharga.

What do you think?

Written by virgo

Citilink Buka Rute ke Soekarno-Hatta

UNBK Tingkat SMK Diwarnai Sejumlah Masalah