in

Berdedar Isu di Medsos Pemberian Vaksin Kanker Serviks, Ternyata Program Kemenkes

Administrator | Senin,28 November 2016 – 16:52:35 WIB

Dibaca: 252 kali 

Jakarta – Beredar isu di media sosial yang mengatakan bahwa pemberian vaksin kanker serviks pada anak kelas 5 SD akan menyebabkan menopause dini. Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, program vaksin tersebut adalah program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“(Vaksin) Kanker serviks itu sebetulnya program dari Kementerian Kesehatan. Jadi itu adalah pencegahan supaya anak kita tidak kena kanker serviks,” ujar Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

DKI Jakarta, lanjut Djarot, dipilih menjadi provinsi percontohan pemberian vaksin tersebut. Alasannya karena DKI memiliki anggaran yang cukup besar untuk bisa memberikan vaksin kanker serviks kepada seluruh siswi di DKI. Sampai bulan November, vaksin sudah diberikan pada 63.702 siswi. Apalagi bila vaksin memakai biaya sendiri, harganya mahal.

“Karena kita punya anggaran cukup besar. Kita memberikan vaksinasi pada anak-anak kita kelas 5 dan kelas 6 SD,” ucap Djarot.

“Karena kalau vaksin sendiri biaya akan mahal,” lanjutnya.

Cagub DKI Basuki T Purnama pernah mengatakan untuk sekali suntik vaksin kanker serviks bisa mencapai Rp 750 ribu. Dan harga tersebut dianggap tidak masuk akal.

“Tapi vaksin untuk mencegar kanker itu (kanker serviks) mahal. Sekali suntik Rp 750 ribu. Gaji orang UMP Rp 2-3 juta sekali suntik. Enggak masuk akal,” ujar Ahok di Rumah Lembang, Senin (21/11) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto juga sudah memberikan keterangan soal beredarnya isu pemberian vaksin kanker serviks yang bisa menyebabkan menopouse dini. Koesmedi mengatakan isu tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Berita-berita di medsos yang sampai sekarang tidak bisa dipertanggungjawabkan alasannya,” kata Koesmedi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/11). 

Editor : Putra


What do you think?

Written by virgo

Gedung Block Grand SMAN 8 Mandau Tahun Depan Digunakan

Zaha pindah kewarganegaraan dari Inggris ke Pantai Gading