Menjaga stabilitas di tengah-tengah masyarakat, jajaran Polres Sijunjung terus mengoptimalkan kegiatan sambang warga. Dalam kegiatan ini pihak kepolisian menghimpun berbagai masukan, kritik, dan saran.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan petugas Bhabinkantibmas yang tersebar di setiap nagari se-wilayah hukum Polres Sijunjung. Dengan teknis kegiatan yakni mendatangi warung-warung kopi, pangkalan ojek, serta tempat-tempat strategis yang kerap dijadikan sebagai titik kempul oleh para warga.
Kemudian di sana petugas Bhabinkamtimbas memberikan edukasi, sosialisasi, terhadap pentingnya menjaga situasi untuk senantiasa terkendali aman hingga tatann hidup masyarakat berjalan sesuai harapan. Menjaga stabilitas kamtibmas mesti menjadi tanggung-jawab bersama.
Kapolres Sijunjung AKBP M Ikhwan Lazuardi mengungkapkan, kegiatan sambang warga atau sambang nagari ini menjadi salah-satu kegiatan rutin (giat rutin) Polres Sijunjung. Bertujuan untuk menjaga situasi kamtibmas agar selalu terkendali aman, kondusif. Sebagai ujung tombaknya, memberdayakan para petugas Bhabinkamtibmas.
Terlebih, dua pekan kedepan akan segera masuk Ramadhan 1444 H, seluruh lapisan masyarakat tentu mulai mempersiapkan diri. Selanjutnya pelaksanaan ibadah selama sebulan penuh diharapkan dapat berjalan secara maksimal.
Sekiranya ada ditemukan suatu gejala yang tak sehat di tengah-tengah masyarakat, akan langsung direspons dan ditindaklanjuti. Kemudian secara berjenjang petugas Bhabinkamtimbas berkoordinsi dengan Mapolres Sijunjung, serta perangkat nagari, para tokoh masyarakat, ninik mamak, dan organisasi kepemudaan di nagari setempat.
Sebab ada kalanya hal-hal kecil bila terus dibiarkan justru akhirnya bisa menjadi bumerang, merongrong stabilitas kamtibmas. Bahkan berpotensi berujung aksi/tindak kriminalitas.
“Sambang warga tersebut juga merupakan program rutin yang bertujuan untuk antisipatif berbagai aksi yang dapat mengganggu stabilitas sosial. Sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan sesuai harapan,” tegas M Lazuardi.
Terlebih hal-hal bersifat kasuistis yang pada sewaktu-waktu bisa muncul. Baik kejadian yang meresahkan lingkungan, maksiat, penyakit masyarakat (pekat), sampai tindak kejahatan/ kriminalitas. Penindakannya menjadi perioritas.
Sebut saja aksi balapan liar di jalan umum, pergaulan bebas, pencurian, tindak kekerasan, hingga peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Semua itu dapat diantisipasi secara bersama.
Seorang petugas Bhabinkamtibmas Nagari Lubuktarok Bripka Riki Afriwaldi mengaku menggelar kegiatan sambang warga di daerah setempat, Selasa (7/3). Dalam kegiatan tersebut juga sekaligus dijalin sinergitasitas dan kemitraan bersama aparatur nagari dan warga masyarakat.
“Kita mengadakan tatap muka dan dialog dengan para pemuda dan warga sambil memberikan imbauan dan menyampaikan pesan-pesan kamtibmas serta mengajak warga untuk menolak segala macam bentuk hoak yang banyak beredar di media sosial,” jelas Bripka Riki.
Seiring kemajuan teknologi, menurutnya sekarang hal positif maupun negatif sangat mudah diakses di media sosial (medsos), serta berita-berita bohong. Maka itu ia mengajak setiap masyarakat agar dapat memilah dan mencerna secara arif setiap informasi yang muncul.
“Warga harus mampu dan pandai untuk memilah hal-hal yang bersifat positif atau sebaliknya. Jangan sampai gara-gara beredarnya informasi tak sehat kemudian para warga jadi terpecah bekah. Maka setiap informasi harus disikapi secara bijaksana,” tegasnya.
Kemudian harus mampu untuk menyaring mana berita yang betul atau berita hoaks, sebagai pemuda hendaknya kita tidak mudah terprovokasi dengan adanya berbagai isu dan berita bohong yang ada di media sosial.
“Jangan mudah menyebarkan berita berita-berita bohong pada masyarakat, yang pada akhirnya daoat memicu perpecahan,” pungkas Riki Afriwaldi. (atn)