in

BI Dorong Pengembangan Ekonomi Di Pesantren

BI1Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Arief Budi Santoso membuka Seminar FESyar “Model Pemberdayaan Pesantren” serangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2017 yang diselenggarakan BI di Hotel Grand Aston Medan Jumat (6/10). ( beritasore/laswie )

MEDAN (Berita): Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara mendorong peningkatan ekonomi di pesantren dengan tujuan terciptanya kemandirian pesantren tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Arief Budi Santoso mengatakan hal itu di kepada wartawan di sela seminar “Model Pemberdayaan Pesantren” serangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2017 yang diselenggarakan BI di Hotel Grand Aston Medan Jumat (6/10).

FESyar se Sumatera itu dihadiri 13 Kantor Perwakilan di Pulau Sumatera dan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah masing-masing untuk memamerkan produknya di Lapangan Merdeka Medan.

Arief menyebut pesantren salah satu potensi yang mampu mendorong perekonomiannya sendiri dan dapat memberikan kontribusi ke daerah dengan menggalakkan beberapa usaha. Dalam acara itu, BI mengundang 19 pesantren di Sumatera, 15 diantaranya pesantren di luar Medan. “Sebab banyak pesantren yang tutup karena kekurangan biaya, padahal potensi pemberdayaan ekonominya cukup besar,” kata Arief.

Dalam acara seminar FESyar itu, BI mengundang pesantren bagaimana membangun kemandirian ekonomi di pesantren-pesantren. “Sehingga kita harapkan bagaimana mengembangkan ekonomi di pesantren,” jelasnya.

Menurut dia, pemberdayaan ekonomi di pesantren antara lain usaha peternakan, pertanian terpadu. Di Sumut, BI membina sejumlah pesantren antara lain pesantren Ar Raudlatul Hasanah Jalan Jamin Ginting Medan untuk pengembangan industri kreatif dan Hidayatullah di Tanjungmorawa dalam hal tanaman hidropik. “Bagaimana mendidik santri untuk jadi entrepreneur,” kata Arief.

Selain itu, pada acara FESyar, BI juga minta ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk proses sertifikasi halal. “Nanti kami MoU dengan MUI untuk sertifikasi halal itu,”

Arief. Mengenai FESyar, Arief menyebut kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian untuk menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Surabaya pada Nopember 2017.

Tujuan FESyar antara lain agar pengembangan ekonomi syariah dilakukan serentak di Indonesia yang dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi produk-produk keuangan syaruiah bagi masyarakat.
Kegiatan FESyar dilakukan di tiga wilayah yakni Kawasan Timur Indonesia, Kawasan Jawa dan Sumatera. Untuk kawasan Sumatera pertama kali digelar yang dilaksanakan di Medan.

Arief menyebut selama ini kalau bicara ekonomi syariah, pasti tujuannya perbankan syariah. Padahal perbankan syariah bagian dari ekonomi syariah. Dalam pengembangan ekonomi syaria ada tiga pilar yakni pertama, pemberdayaan ekonomi syariah; kedua pendalaman pasar keuangan syariah pasar dan ketiga pilar penguatan riset, asesmen dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi. “Ketiga pilar strategi utama tadi secara terintegrasi akan didukung oleh kebijakan ekonomi dan keuangan syariah internasional maupun daerah,” katanya. (wie)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dinas Pendidikan Subulussalam ‘Sepi Pejabat’

Kebutuhan Mendesak, Seleksi CPNS Penjaga Lapas Gunakan ‘Passing Grade’ dan ‘Ranking’