Jakarta (ANTARA News) – Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) menargetkan jumlah anak yang dilahirkan per wanita di seluruh Indonesia 2,28 pada akhir 2019 untuk mencegah terjadinya ledakan penduduk di masa datang.
“Pada akhir 2019 akan ditargetkan 2,28 anak per wanita. Survei terakhir menyebutkan 2,6 anak per wanita, kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam Rakornas BKKBN di Jakarta, Selasa.
Surya mengatakan pemerintah Indonesia menargetkan jumlah anak per wanita turun menjadi 2,1 pada 2025.
Dia menjelaskan penduduk Indonesia akan mengalami “aging society” atau lebih banyak penduduk usia tua seperti Jepang apabila tingkat kelahiran anak per wanita di bawah dua.
Sedangkan apabila tingkat kelahiran anak per wanita di atas dua akan menyebabkan ledakan penduduk.
“Kalau lebih dari dua, sekarang 2,6, akan terjadi ledakan penduduk, tidak akan terpenuhi sumber daya makanan dan sumber daya energi,” kata Surya.
Surya menuturkan pertumbuhan jumlah penduduk yang seimbang terjadi apabila jumlah anak per wanita berada pada 2,1.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan persoalan yang dihadapi saat ini ialah sosialisasi dan edukasi pada masyarakat agar berpandangan bahwa memiliki dua anak cukup.
Menurut dia, program penyuluhan harus dilakukan dan disinergikan mulai dari sosialisasi, melalui pendekatan keluarga, dan pelayanannya dengan keikutsertaan kontrasepsi.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2017