Minggu, 7 Mei 2017 16:10 WIB
LHOKSEUMAWE – Kasus kematian tragis bocah SC (6), kemarin, direka ulang oleh polisi. Dari situ terungkap jika kematian gadis cilik SC, karena terduga pelaku gagal memperkosa gadis cilik itu. Akibat SC meradang dan melakukan perlawanan.
Hal itu terungkap dari rangkaian adegan reka ulang pembunuhan terhadap bocah malang itu, kemarin. Dari reka ulang itu juga terungkap, tersangka Muh (17) remaja asal Kecamatan Sawang Aceh Utara, sudah merencanakan untuk memperkosa bocah SC (6) asal kecamatan setempat, setelah melihat bocah itu berada di SD Negeri 25 Sawang, Aceh Utara. Namun, aksi pemerkosaan Muh terhadap bocah tersebut gagal, hingga berujung dengan kematian gadis cilik itu secara tragis.
Demikian antara lain terungkap dalam 18 adegan rekontruksi (reka ulang) yang dilakukan Polres Lhokseumawe pada Jumat (5/5) sore di Mapolres setempat untuk membuktikan fakta yang terungkap dalam proses penyidikan dan mencari fakta baru. Adegan pertama dimulai ketika tersangka melihat korban di depan ruang pustaka, lalu tersangka langsung pergi ke belakang sekolah untuk mencari tempat.
Diberitakan sebelumnya bocah itu ditemukan pada 28 April 2017 sore dalam kondisi telentang di semak-semak, belakang SD Negeri 25 Sawang, setelah sebelumnya dilaporkan menghilang. Korban yang belum sekolah pergi bersama kakanya ke sekolah. Lalu orang tuanya baru mengetahui korban menghilang, ketika kakaknya sudah pulang.
Dari reka ulang itu terungkap, sebelum korban dibawa ke tersangka ke belakang sekolah, ada saksi yang melihat. Lalu petugas langsung mengembangkannya kemudian berhasil mengungkap pelaku,” ujar AKP Yasir. Untuk selanjutnya, penyidik akan segera merampungkan berkas sehingga pada Senin (6/5) sudah dapat dikirim ke jaksa. Dalam kasus itu polisi juga sudah memintai keterangan enam saksi.(jaf)