
PADEK.CO-Pemerintah Kabupaten Agam akan membuka Jalan Malalak ke Sungai Batang, Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya untuk mempermudah akses perekonomian masyarakat.
Untuk merealisasikan itu, Bupati Agam Andri Warman akan menyurati Gubernur Sumbar Mahyeldi yang pada September tahun lalu telah meninjau kawasan tersebut bersama OPD Pemprov.
“Saya sangat mendukung dan akan memasukkan surat ke provinsi terkait perizinan pembukaan jalan tersebut,” kata Andri Warman saat beraudiensi dengan Camat Malalak, Rahmat Fajri dan Camat Tanjung Raya, Roza Syafdefianti serta tokoh masyarakat setempat, di Rumah Dinas Bupati Agam, Rabu (21/6/2023).
Bupati yang biasa disapa AWR inipun berharap, proses perizinan terkait pembukaan jalan ini bisa berjalan dengan lancar.
“Dengan dibukanya jalan tersebut, selain menjadi jalur alternatif, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Malalak Rahmad Fajri mengatakan, Gubernur Sumbar telah meninjau jalan tersebut pada September tahun lalu.
“Jalan ini dulunya merupakan jalan masyarakat. Namun karena tidak pernah dilalui maka jalan tersebut kembali menjadi hutan,” kata Rahmad.
Menurutnya, jika jalan ini bisa dibuka kembali, maka bisa menjadi jalan alternatif, dari Malalak ke Sungai Batang Tanjung Raya, dengan jarak tempuh sejauh lebih kurang 7 kilometer.
“Selain itu, jalan ini nantinya juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, karena masyarakat lebih mudah untuk membawa hasil pertaniannya,” jelasnya.
Namun, saat ini terkendala dalam perizinan pembukaan jalan, karena jalan ini berada di kawasan Hutan Lindung dan Cagar Alam.
“Oleh sebab itu, dibutuhkan surat permohonan kepada Pemprov Sumbar untuk perizinan pembukaan jalan,” ujarnya.
Tokoh Pariwisata Sumbar M Zuhrizul mengatakan sangat mendukung terobosan Pemkab Agam bersama Pemprov Sumbar membuka jalan alternatif Malalak-Maninjau.
Menurutnya, pembukaan jalan ini tidak hanya sangat baik untuk memudahkan akses transportasi dan perekonomian masyarakat Agam, tapi juga bagi sektor pariwisata.
“Selama ini, jalur Kelok 44 yang menjadi akses ke Maninjau terus ke Lubukbasung sangat sempit untuk mobil bus wisata dan sering terjadi longsor. Untuk itu, jalur Malalak-Maninjau nanti sebaiknya dibikin lebar sehingga bus-bus wisata bisa melintasinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Zuhrizul menyampaikan bahwa Sungai Batang punya kawasan wisata Buya Hamka. Para pemudanya juga telah membentuk kelompok sadar wisata dalam menggerakkan sektor pariwisata.
“Jadi, pembukaan jalur ini sangat baik untuk akses perjalanan wisata religi, budaya dan edukasi ke Sungai Batang, termasuk tentunya ke kawasan Museum Buya Hamka dan salingka Danau Maninjau,” kata Zuhrizul. (rel/esg)