Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) lakukan pencanangan crash program imunisasi polio tahun 2023 Senin (6/3) bertempat di halaman Puskesmas Surantih, Kecamatan Sutera.
Pencanangan atau launching Crash Program Polio dengan tema, Jagalah Buah Hati Kita Dari Ancaman Polio, Lindungi Anak dengan Imunisasi itu, dilakukan Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, dengan didampingi Ketua TP PKK Pessel, Yunesti, dan Kepala Dinas Kesehatan, Syahrizal Antoni.
Hadir dalam kesempatan itu Camat Sutera, Zalman Brutu Alfarizi, Kepala UPT Puskesmas Surantih, Hari Masrizal, dan para pejabat eselon III lainnya di lingkungan Pemkab Pessel.
Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mendorong percepatan pemberantasan polio di Pessel, dan Sumbar secara umumnya.
Upaya itu dilakukan berdasarkan surat Kementerian Kesehatan RI nomor SR.02.06/Menkes/33/2023 tanggal 23 Januari 2023 tentang pelaksanaan crash program dalam rangka pencegahan penularan virus polio.
“Sebab kasus polio tersebut telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) di Provinsi Aceh. Berdasarkan hal itu, maka Pemkab Pessel juga berupaya melakukan percepatan pemberantasan polio di daerah ini, sebagaimana launching pelaksanaan crash program imunisasi polio yang dilakukan saat ini,” ungkap Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar.
Disampingnya bahwa Crash Program Polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya baik imunisasi rutin maupun Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
“Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio, walaupun hingga saat ini belum ditemukan kasus polio di daerah ini,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa melalui jajaran Dinas Kesehatan Pessel sebelumnya juga telah melakukan antisipasi melalui sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
“Dengan di launchingnya pelaksanaan crash program imunisasi polio sebagai mana saat ini, maka kami imbau kepada warga untuk ikut melaksanakan imunisasi yang dimulai hari ini Senin (6/3) hingga 12 Maret 2023 di Puskesmas, Posyandu, dan Paud terdekat pada semua kecamatan dan nagari di daerah ini,” ucapnya.
Jika secara nasional target imunisasi itu sebesar 90 persen, di Pessel dia menargetkan bisa tercapai hingga 100 persen. “Jadi pencanangan yang dilakukan hari ini adalah langkah pencegahan, sebab bila anak terkena polio, tidak akan bisa diobati, dengan artian akan lumpuh,” jelasnya.
Dari itu dia mengingatkan bahwa lah anak-anak untuk imunisasi agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari. “Saya juga berharap agar jajaran Dinas Kesehatan proaktif mensukseskan program ini dengan cara tidak hanya sekedar menunggu di posyandu atau puskesmas, tapi juga turun ke rumah-rumah, agar target 100 persen sebagai mana saya harapkan tercapai,” ujarnya.
Dari itu dia menegaskani kepada semua jajanan di dinas kesehatan agar memfasilitasi kegiatan tersebut agar sasaran anak di bawah Lima tahun tersebut bisa tercapai.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, dalam kesempatan itu juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Crash Program Polio dilakukan pemberian satu dosis Imunisasi bivalent Oral Pollo Vaccine (bOPV) dan empat dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV).
Imunisasi bOPV ditujukan untuk seluruh anak usia 0 sampai dangan 59 bulan, sedangkan imunisasi IPV ditujukan untuk seluruh anak usia empat sampai dengan 59 bulan.
“Launching pelaksanaan crash program imunisasi polio yang juga dilakukan di Pessel saat ini, karena Sumbar merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berdasarkan hasil risk assessment dikategorikan sebagai provinsi yang berisiko tinggi terhadap penularan virus polio,” terangnya
Lebih jauh dijelaskan bahwa untuk Sumbar cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tahun 2022 baru tercapai 68,9 persen atau masih jauh dari target. Sementara di Pessel baru tercapai tahun 2019 sebesar 89,9 persen, tahun 2020 sebesar 72,7 persen, dan tahun 2021 sebesar 62,2 persen pula.
Walau meningkat di tahun 2022 dan merupakan tertinggi di Sumbar, namun belum mencapai target karena masih 87,6 persen, dari target 90 persen.
“Berdasarkan hal itu masih ada 12,4 persen, atau sebanyak 1.020 orang anak yang belum lengkap imunisasinya. Sedangkan sasaran anak yang akan diimunisasi di Pessel sebanyak 42.708 anak. Sedangkan berdasarkan saran Pusdatin sementara sasaran yang ditemukan dilapangkan sebanyak 35.330 anak,” jelasnya.
Launching pelaksanaan crash program imunisasi polio itu ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, Camat Sutera, Salman Brutu Alfarizi, kepala UPT Puskesmas Surantih, Hari Masrizal, dan para wali nagari se Kecamatan Sutera. (yon)
Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, bersama ketua TP PKK Pessel, Ny Yunesti, dengan didampingi kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, saat melakukan pelepasan balon ke udara.(IST)