Bus Damri sebagai angkutan perintis untuk daerah 3T di Kepulauan Mentawai yang selama ini melayani transportasi darat Tuapejat-Rokot akan membuka trayek baru Tuapejat-Sioban pada awal 2023.
Moda transportasi darat ini tidak saja menjadi mobilitas masyarakat ke pusat ibukota Kabupaten, namun juga membantu dalam hilirisasi hasil pertanian masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Mentawai, Tahap Maratua Nababan mengatakan, keberadaan Bus Damri program Kementrian Perhubungan untuk daerah 3T di Tuapejat sangat dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat semenjak satu tahun belakangan. Namun, disebabkan keterbatasan, anggaran layanan operasional baru bisa sampai Rokot, Desa Matobe.
“Namun, setelah kita upayakan dan koordinasikan dengan Kementrian Perhubungan trayek akhirnya bisa melayani hingga Sioban atau pusat Kecamatan Sipora Selatan. Jika tidak ada kendala, layanan Bus Damri Tuapejat-Sioban akan dimulai di awal tahun 2023,” katanya.
Dia mengatakan, untuk trayek Tuapejat-Sioban sendiri hanya akan melayani satu kali trayek saja setiap harinya mulai dari hari Senin sampai Sabtu. Sementara, untuk rute Tuapejat-Rokot, lanjut dia, akan tetap melayani 3 kali trayek dalam sehari. Menurut dia, penumpang Bus Damri saat ini tidak saja dari kalangan penumpang kapal yang turun di pelabuhan Tuapejat, namun, juga pelajar sekolah.
Salah seorang petugas Bus Damri Tuapejat-Rokot yang ditemui wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa, pihaknya belum menetapkan tarif tiket penumpang Tuapejat-Sioban. Namun, kata dia, layanan Bus Damri sudah dipastikan tidak akan memberatkan masyarakat, karena sudah disubsidi oleh pemerintah.
“Untuk tarif Tuapejat-Rokot masyarakat umum Rp 8.000 per orang. Untuk anak sekolah separuh dari tiket penumpang umum. Untuk tiket Tuapejat-Sioban berkisar Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu. Tapi, kita belum menetapkan tarifnya,” ujarnya.
Tantangan untuk rute Tuapejat-Sioban sendiri, kata dia, kondisi jalan memasuki wilayah Sioban yang relatif sempit dan dikhawatirkan akan memakan seluruh badan jalan. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan lebih hati-hati dalam melewati akses tersebut.
Dia juga berharap, tidak ada masyarakat yang merasa terganggu dengan layanan transportasi tersebut, nantinya dengan kondisi Bus Damri yang relatif lebar dan kondisi jalan yang sempit.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Juniarman mengatakan, permintaan untuk menambah trayek Bus Damri Tuapejat-Sioban sudah diusulkan anggota dewan pada Maret 2021 lalu ke Balai Perhubungan Darat Sumbar.
Dia mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada kementrian perhubungan darat, karena telah mengabulkan permintaan masyarakat Mentawai.
“Alhamdulillah, terimakasih kami sampaikan kepada kementrian perhubungan daerah yang sudah mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Ke depan, kita juga berharap, layanan transportasi darat Bus Damri ini juga bisa dirasakan oleh masyarakat di empat besar pulau di Kepulauan Mentawai,” pungkasnya. (rif)