Palembang, BP
Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin memimpin apel gelar pasukan kesiapan angkutan Lebaran 2017 Provinsi Sumsel bersama Dishub Sumsel, Polri, TNI dan pihak terkait, di Terminal Tipe Alang-Alang Lebar (AAL), KM 12 Palembang, Rabu (14/6).
Orang nomor satu di Sumsel ini juga menempelkan stiker ke bus yang akan digunakan untuk mudik. Stiker tersebut pertanda bahwa bus tersebut laik pakai karena sudah dilakukan ramp check.
Alex menegaskan, keamanan adalah terpenting selama perjalanan mudik dan ini merupakan tanggung jawab bersama dan bukan hanya pemerintah. Bahkan, lanjut Alex, pengecekan terhadap bus bukan hanya pada rem, lampu, dan lainnya.
“AC yang tidak dingin itu harus diperbaiki dulu atau lampu kurang terang. Jadi kendaraan itu harus benar-benar laik jalan,” kata mantan Bupati Musi Banyuasin dua periode ini.
Kepala Dishub Provinsi Sumsel Nasrun Umar mengatakan, tujuh terminal yang akan dijadikan rest area adalah Terminal Jakabaring Palembang, Terminal Simpang Perintis di Kota Lubuk Linggau, Terminal KM 32 di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Terminal Kota Baru arah Lampung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Terminal Lubuk Harjo di OKU Timur, Terminal Muaradua di Kabupaten OKU Selatan, dan terakhir Terminal Randik yang terletak di kawasan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Posko induk mudik Lebaran ada di Dishub Sumsel. Terminal-terminal yang dijadikan tempat istirahat tersebut akan diaktifkan pada H-10 hingga H+15 Lebaran,” kata Nasrun.
Untuk Dishub Sumsel, lanjut Nasrun, menjadi posko induk. Dalam hal ini, semua terminal diperintahkan untuk dibuka dengan bekerja sama dengan Dishub yang berada di kabupaten/kota. Misalnya di Terminal Randik akan bekerja sama dengan Dishub Muba,” tutur dia.
Selain posko darat, sambung Nasrun, juga disediakan posko Lebaran angkutan sungai yang sudah dibuka di enam tempat garasi speedboat. Seperti di Pasar Sekanak Palembang, Muarakumbang, Airsugihan, Simpang PU, Sungsang – Tanjung Api-api (TAA) dan Sungai Sembilang. Tak hanya itu, nanti juga ada pengawasan sebanyak 36 lintasan track sungai yang ada di Provinsi Sumsel dan itu dilakukan dengan berkoordinasi bersama Ditpolair Polda Sumsel dan Lanal Palembang.
“Apalagi kita ketahui dalam loading penumpang angkutan sungai ini pada saat jelang Lebaran selalu berlebihan, bahkan kadang-kadang sampai atap kapal. Tentu ini dilarang,” tegasnya.
Tahun ini pihaknya menurunkan 203 personel yang akan disebar di Posko Dishub Provinsi Sumsel. Mereka terdiri dari 110 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 93 pegawai honorer.
“Prediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi pada H-5,” ucapnya.
Dikatakan, prediksi pemudik tahun ini mencapai 535.329 orang dengan berbagai moda transportasi, darat, laut, dan udara. Data ini mengalami kenaikan 3,06 persen dari tahun 2016.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Arus Jalan (LLAJ) Dishub Sumsel Sudirman mengimbau para pemudik agar memperhatikan jalan-jalan yang dianggap rawan kecelakaan dan bencana. Misalnya di Sugiwaras-Kabupaten Lahat, Tebing Tinggi-Tanjung Raya, Tanjung Raya-batas Provinsi Bengkulu, dan lain sebagainya.
“Akan ada alat berat yang standby kan di daerah rawan bencana serta beberapa mobil derek yang dipersiapkan,” jelasnya.
Menurut dirinya, saat ini ramp check atau uji laik jalan angkutan jalan sudah dimulai. Sarana moda angkut harus sudah mendapatkan izin laik jalan. Oleh sebab itu di terminal ada petugas melakukan ramp check yang juga melibatkan dinas kesehatan.
“Selain dilakukan ramp check kendaraan, pengemudi turut dites kesehatan seperti tes urine dan narkoba,” katanya.
Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol R Slamet Santoso menjelaskan, akan ada baliho peringatan pada daerah rawan kecelakaan. Di mana saat ini baliho-baliho tersebut sudah disebar di seluruh Provinsi Sumsel. Salah satunya seperti di Kabupaten Muaraenim yang dinilai jalan di daerah sana sempit dan memiliki kurang lampu penerangan. “Untuk itu, ada rambu lalu lintas yang tetap terang meskipun di sana gelap,” kata dia. #adv