Dalam mendukung Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Kota Solok yang memiliki ikatan kuat dengan sejarah tambang tersebut, memulai menciptakan inovasi yaitu Solok City Heritage (SoCH).
“Solok City Heritage (SoCH) yang nantinya akan mengembangkan Stasiun Kereta Api Solok menjadi destinasi wisata baru,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kita Solok Elvy Basri, saat sosialisasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) bagi pegiat pariwisata, pegiat budaya, usaha tour travel, pemandu wisata dan komunitas fotografi, stakeholders terkait dan perwakilan Dinas Pariwisata Kota Solok di Hotel Taufina Kota Solok, Kamis (21/7).
Ia menjelaskan, Kota Solok merupakan salah satu dari 7 kabupaten/kota yang termasuk dalam kawasan WTBOS. Tahun 2022 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga sedang menyusun pola perjalanan (travel pattern) destinasi wisata WTBOS yang akan menjadi panduan dalam penyusunan paket-paket wisata yang akan dijual pada wisatawan.
“Maka itu, stasiun kereta api Solok merupakan hal sangat potensial jika merujuk pada WTBOS, yang memang, dari awal ada stasiun Solok itu, fungsinya yakni penghubung antara Daerah Sumbar lain dengan pusat tambang Ombilin,” jelasnya.
Stasiun kereta api Solok tidak terlepas dari sejarah panjang perkembangan jalur transportasi dan perdagangan di Sumbar, serta hubungan kuat antara tambang Ombilin dengan Solok. Tapi, sayangnya Kota Solok tidak memiliki wajah kota yang kuat sebagai identitas kota bersejarah.
Pihaknya meyakini, hal-hal ini perlu untuk terus digali, dan beberapa diantaranya dikembangkan menjadi objek wisata, sebagai bentuk penguatan identitas kota sebagai kota tambang bersejarah.
Sehingga masyarakat bisa lebih mengenal secara mendalam soal lembaran perjalanan daerah. Ini sangat penting. Selain itu, ekonomi kreatif juga membutuhkan sinergitas antara akademik, bisnis, community dan media.
“SoCH ini sudah dimulai dengan menjalin kerjasama bahkan langsung dengan Ditektur PT. KAI yang juga didukung penuh oleh pimpinan daerah, sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Kota Solok,” tutupnya.
Sementara itu, pegiat pariwisata Sumbar M. Zuhrizul juga menyampaikan, Kawasan WTBOS sebagai kawasan heritage yang menjadi salah satu wisata edukasi yang dapat dijual pada wisatawan. Sehingga nantinya kota/kabupaten yang ada juga masuk dalam kawasan ini mendapat manfaatnya.
“Khususnya untuk Kota Solok dengan segala potensi yang dimiliki menjadi kawasan wisata kelas dunia yang aman, bersih, nyaman dan berbudaya sehingga tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal tapi juga wisatawan manca negara,” katanya. (frk)