Pendistribusian logistik untuk korban bencana gempa dari Tuapejat, menggunakan Kapal Motor (KM) Nade, Kamis (1/9). Kondisi laut bergelombang besar.
Kapal yang mengangkut bantuan berupa beras, gula, mi instan, biskuit, terpal, tikar dan kebutuhan lainnya lewat jalur Timur pulau Siberut tersebut terpaksa menginap di dermaga Mailepet, Siberut Selatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kepulauan Mentawai, Amir Ahmari, Kamis (1/9), sore mengatakan, karena kondisi cuaca dan gelombang laut yang cukup besar, kapal yang membawa bantuan logistik dari Tuapejat terpaksa menginap di dermaga Maileppet.
Berdasarkan informasi dari Kapten Kapal, kata dia, perjalanan akan dilanjutkan Jumat (2/9) pagi, lebih kurang memakan waktu 4 jam sampai 6 jam kondisi cuaca normal.
“Mudah-mudahan, cuaca bisa bersahabat, sehingga, bantuan logistik bisa segera terdistribusikan. Melihat kondisi cuaca saat ini, memang tidak bisa dipaksakan. Kita harus betul-betul memperhatikan kondisi cuaca saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan beserta rombongan berangkat lebih awal menggunakan kapal KN Rimata Kamis (1/9), sekitar pukul 06.00.
Untuk kondisi cuaca laut normal dan melalui jalur pantai barat Pulau Siberut bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam atau 3 jam ke Betaet, Desa Simalegi. Rombongan Pj Bupati sampai di Betaet sekitar pukul 10.00.
Kepala pelaksana (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan, rombongan bupati sampai di Simalegi Kamis (1/9), pukul 10.00. Namun, karena kondisi perairan laut Simalegi yang berombak dan tidak buang jangkar, kapal Rimata terpaksa menginap di dermaga Labuan Bajo, Desa Sigapokna.
“Kondisi gelombang masih tinggi di perairan Pantai Siberut Barat. Rombongan bupati sampai di Betaet sekitar pukul 10.00 atau lebih kurang 4 jam perjalanan dari dermaga Tuapejat. Sementara, untuk kapal Rimata sendiri terpaksa bermalam di dermaga Labuhan Bajo atau lebih kurang 1 jam dari perairan Betaet, Simalegi,” ungkapnya.
Setelah sampai di Betaet, Martinus Dahlan langsung ke kantor Camat Siberut Barat yang berpusat di Betaet sebagai posko utama.
Setelah mengunjungi kantor camat, bupati dan rombongan yang didampingi Danlanal Kepulauan Mentawai Letkol P. Sirait akan mengunjungi kondisi warga yang rumahnya rusak parah dan bangunan yang terdampak gempa.
Meski begitu kondisi warga korban gempa saat ini dan sembako masih bisa terpenuhi. Dia berharap dukungan dan doa dari semua pihak agar bantuan logistik dan rombongan bisa sampai dengan selamat pulang-pergi. Kondisi cuaca dan gelombang laut saat ini, kata dia, cukup ekstrem. Terutama di perairan pantai Barat Mentawai. (rif)