in

Darwati Promosi Aceh di Rusia: “Aceh Tidak Kalah dari Bali.”

ACEHTREND.CO, Moskow – First Lady Aceh, Darwati A Gani mengharapkan pemerintah dan rakyat negara Federasi Rusia terutama masyarakat Tratastan dapat berkunjung ke Aceh. Hal tersebut disampaikan oleh istri gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam sambutannya pada acara Pentas “Hari Indonesia” di Kazan ibukota Tatarstan, Rusia, pada 28 Oktober 2017 waktu setempat.

“Kami mengharapkan pemerintah Tratastan Rusia dapat berkunjung ke Aceh, karena Aceh sangat berbeda dengan daerah lainnya. Di Aceh kami mempunyai pantai yang sangat indah.Kalau selama ini masyarakat di luar negeri hanya mengenal Bali, Aceh tidak kalah indah dibandingkan Bali,” ujar Darwati mempromosikan Aceh di hadapan para pejabat setempat.

Selain itu Darwati juga menyebutkan Aceh mempunyai kuliner yang sangat enak, destinasi wisata alam yang indah dan kopi yang sangat enak, sehingga sangat nyaman untuk dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

“Mungkin kalau orang sudah pernah minum kopi Aceh, maka saat mencoba menikmati kopi di daerah lain jadi tidak enak lagi,” kata Darwati disambut senyum dan tepuk tangan meriah para tamu.

Pada kesempatan yang sama Darwati juga menyampaikan keinginan pemerintah Aceh untuk mengirimkan anak -anak Aceh untuk menempuh pendidikan di Russia.

“Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan bahwa saya mendengar biaya pendidikan Rusia atau di daerah ini lebih murah dibandingkan negara lainnya. Suatu saat nanti pemerintah Aceh sangat berkeinginan mengirimkan anak anak Aceh bersekolah di negara ini,” kata Darwati di gedung Kazan Ratusha.

Penyair Aceh D Kemalawati yang juga ikut tampil membaca puisi karangannya mengatakan jika first lady Aceh itu sangat fasih mempromosikan Aceh.

“Ibu Darwati sangat fasih mempromosikan Aceh dan beberapa kali mendapat aplus dari undangan, ibu Darwati tampil berbicara dengan bahasa Indonesia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia oleh penterjemah. Saat berbicara di depan undangan, ibu Darwati menggunakan kostum Aceh,” ujar D Kemalawati kepada aceHTrend melalui jaringan seluler langsung dari Moskow,Russia Minggu (29/10/2017).

Pentas “Hari Indonesia” di Tatarstan tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian Aceh, antara lain Guel, Saman Gayo, Rapa-i Geleng, Ratoh Jaroe, serta pertunjukan musik Aceh. D Kemalawati, salah seorang penyair di Aceh, hadir di Rusia dalam rangka mengisi kegiatan “Hari Indonesia” di Tatarstan.

Sejumlah Tamu penting lainnya yaitu Wakil pertama Menteri kebudayaan Republik Tatarstan Kamalova Elfira Rafaeliovna, Duta besar RI untuk federasi Rusia dan republik Belarus M Wahid Supriadi, dan konsul jenderal Republik Indonesia yang ada di Tatarstan. Selain itu terdapat juga mahasiswa Indonesia yang hadir menonton pertunjukan.

Penampilan seni dari Aceh di wakili oleh Sanggar Geunaseh pimpinan Kamelia Nasri dari Disbudpar Aceh, hadir dengan personil ramping, dengan 5 penari perempuan dan 5 penari lelaki ditambah 2 pemusik sekaligus Aneuk Cahi. Namun demikian mereka tampil medley dengan begitu sempurna meski harus mengganti kostum dengan cepat agar 10 tarian yang dipersembahkan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang dirancang.

Penampilan rombongan seni asal Aceh ini berlangsung sukses, lebih seratus undangan hadir.Di tengah suhu minus 2 derajat celcius, tidak menghalangi undangan untuk hadir. Bahkan beberapa undangan membawa anak-anak.

Tepukan-tepukan meriah selalu terdengar saat selesai satu tarian. Demikian juga ketika puisi D Kemalawati dibaca dengan bahasa oleh Julia seorang mahasiswa Rusia yg fasih berbahasa Indonesia.

Secara keseluruhan penampilan sanggar Geunaseh bersama tim gamelan KBRI sejak pukul 4 sore hingga pukul 7 malam waktu Kazan sangat memuaskan undangan. Rasa bahagia terpancar dari raut wajah ibu Darwati dan rombongan setelah acara selesai. Demikian juga duta besar RI untuk Moscow.

Tahun 2018 tim kesenian Tartastan juga akan mengunjungi Aceh pada acara dHari Tatarstan yang akan di langsungkan di Aceh. []

Komentar

What do you think?

Written by Julliana Elora

Indahnya Saling Berbagi

AMF Bius Penonton lewat Musik Etnik Modern, Ini Komentar Kadis Pariwisata Aceh