Menjelang unjuk rasa besar-besaran pada hari ini, Jumat (4/11), sejumlah perwakilan negara asing di Indonesia merilis imbauan bagi warganya agar waspada, termasuk Amerika Serikat. Melalui pernyataan resmi yang dirilis di situs resmi mereka, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengimbau agar warganya di Indonesia menghindari lokasi-lokasi demonstrasi.
“Warga AS diperingatkan bahwa demonstrasi yang semula direncanakan damai bisa saja berubah menjadi ricuh dan berakhir dengan tindak kekerasan. Anda harus menghindari lokasi demonstrasi dan waspada jika berada di dekat massa atau demonstrasi,” demikian kutipan pernyataan Kedubes AS tersebut, dilansir dari CNN Indonesia.
Imbauan serupa juga dirilis oleh Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Tak hanya itu, Kedubes Malaysia juga mengimbau warganya yang ingin mengunjungi Jakarta pada 4 November untuk mempertimbangkan kembali rencananya.
Pemerintah Singapura melalui kedutaan besarnya di Jakarta juga menyampaikan imbauan serupa yang dilansir dalam akun Facebook resmi mereka. Kedubes Singapura meminta warganya di Jakarta untuk terus memantau perkembangan situasi melalui media massa. “Warga Singapura juga diimbau untuk tetap waspada dan berjaga-jaga untuk menjamin keselamatan pribadi, termasuk dengan tetap berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat agar mereka mengetahui Anda aman,” tulis Kedubes Singapura.
Sementara itu, pemerintah Australia mengingatkan warganya bahwa demonstrasi 4 November dapat dimanfaatkan oleh ekstremis untuk melakukan aksi kekerasan. “Kami mengimbau keras Anda untuk menghindari semua aksi protes dan Anda harus lebih berhati-hati saat berkegiatan di Jakarta. Tetap waspada tinggi,” tulis Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam situs resmi mereka.
Aksi unjuk rasa pada 4 November ini digagas oleh kelompok lintas organisasi Islam yang menamakan diri Gerakan Nasional Penjaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI). Melalui demonstrasi ini, massa mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Para pengunjuk rasa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara. Diperkirakan, tidak kurang dari 100 ribu orang bakal mengikuti aksi tersebut. Untuk mengawal aksi ini, kepolisian dan TNI menyiagakan 18 ribu personel keamanan. Polisi akan berpatokan pada Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa.
LOGIN untuk mengomentari.