Administrator | Sabtu,26 November 2016 – 17:58:29 WIB
Dibaca: 253 kali
JAKARTA – Dari 23 nama calon duta besar yang beredar di kalangan media, Yuddy Chrisnandi, sang mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pun ikut menjadi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia bakal menjadi Duta Besar Indonesia untuk Ukrania yang berkedudukan di Kiev. Yuddy ketika dikonfirmasi membenarkan penunjukan tersebut. Dia juga merasa kaget karena akan diposisikan sebagai duta besar.
“Iya (ditunjuk duta besar), kepastian tepatnya setelah diundang Kementerian Luar Negeri (Kemlu),” ujar Yuddy, yang dilansir JawaPos.com, Sabtu (26/11).
Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu juga mengakui dalam waktu dekat akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi I DPR.
“Untuk fit and proper test dalam waktu dekat,” katanya.
Kendati demikian, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu mengaku sampai saat ini belum memiliki persiapan untuk menjalankan fit and proper test itu.
Pasalnya dia baru tahu akan dijadikan dubes pada, Jumat (25/11) kemarin.
“Belum siap, baru tahu kemarin,” pungkasnya.
Selain Yuddy, adapun nama lain seperti anggota Komisi I DPR yang juga politikus Partai Golkar, Tantowi Yahya ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Duta Besar Wellington, Selandia Baru.
Berikut ini nama-nama calon Duta Besar 2016 yang diterima redaksi, JawaPos.com
1. Tokyo – Arifin Tasrif
2. Athena – Ferry Adamhar
3. Bogota – Priyo Iswanto
4. Canberra – Kristiarto Legowo
5. Dili – Sahat Sitorus
6. Jenewa – Hasan Kleib
7. Kabul – Mayjen Dr. Ir. Arief Rachman (Unhan)
8. Kolombo – Ngurah Ardiyasa
9. Kiev -Prof Dr Yuddy Chrisnandi (mantan Menpan)
10. Manama – Nur Syahrir Rahardjo
11. Roma – Esti Andayani
12. Seoul – Umar Hadi
13. Wina – Darmansjah Djumala
14. New Delhi – Arto Suryo-di-puro
15. Dhaka – Rina Soemarno
16. Amman – Andy Rachmianto
17. Bratislava – Wieke Adiwoso
18. Dar Es Salam – Prof. Radar Pardede
19. Wellington – Tantowi Yahya (golkar)
20. Zagreb – Komjen (pol) Sjahroedin
21. Astana – Rachmat Pramono
22. Tunis – Ikrar Nusa Bhakti (peneliti)
23. Kuala Lumpur – Rusdi Kirana (wantimpres/pengusaha).
Editor : Putra.