PADEK.CO–Curhat emak-emak warga Jorong Kandang Malabuang, Nagari Lawang Mandahiling, Kecamatan Salimpauang, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat kepada Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade membuahkan hasil. Difasilitasi Andre, kini daerah terisolir itu dialiri listrik.
Emak-emak Nagari Lawang Mandahiliang bertemu Andre Rosiade pada 16 Juni 2023 lalu. Saat itu mereka meminta bantuan Andre untuk memfasilitasi pengadaan instalasi listrik. Andre hari itu berkunjung bersama Bupati Tanahdatar Eka Putra dan sejumlah pejabat di kabupaten itu.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu lalu merespons dengan janji akan meneruskan aspirasi itu kepada Kementerian BUMN, yang merupakan mitranya di Komisi VI DPR. Andre Rosiade menyampaikan harapan listrik akan masuk ke desa itu maksimal dalam tiga bulan.
Benar saja, tiga bulan kemudian instalasi listrik sudah terpasang. Senin (25/9), Andre mendapat kabar listrik sudah dipasang di desa itu. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossy melapor ke Andre bahwa pihaknya sudah memasang instalasi listrik di desa tersebut.
“Alhamdulillah aspirasi warga yang kami teruskan didengar oleh PLN Sumbar. Warga yang sudah berpuluh tahun hidup tanpa listrik sekarang sudah bisa menikmati aliran listrik untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).
Andre Rosiade mengucapkan terima kasih untuk PLN Sumbar dan direksi PLN yang merespons aspirasi warga itu. Dia menegaskan yang dia lakukan adalah aksi nyata menjalankan perintah Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto untuk bekerja melayani rakyat.
“Ini adalah aksi nyata Wakil Rakyat Gerindra untuk warga Sumbar, sesuai perintah Pak Prabowo. Saya mengucapkan terima kasih untuk GM PLN Sumatra Barat Bapak Eric Rossy dan Direktur Distribusi PLN Bapak Adi Priyanto. Insya Allah berkah, Pak,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, saat Andre bersama Eka Putra menuju Jorong Kandang Malabuang, ratusan warga di sana meminta difasilitasi pemasangan instalasi listrik. Karena sejak puluhan tahun tinggal di daerah itu tidak pernah menikmati listrik. “Tolonglah pak, kami sudah lama hidup tanpa listrik di sini,” curhat Eli (43), warga setempat.
Eli dan ibu-ibu lainnya mengaku, aliran listrik sangat dibutuhkan warga karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Selama ini, dirinya hanya menggunakan penerangan buatan dari kaleng susu. “Kalau menggunakan lampu togok, itu susah sekarang. Minyak tanah sudah payah mencarinya,” katanya.
Kata Andre, melihat medan atau lokasi di jorong itu sangat terjal dan berliku-liku, diperlukan infrastruktur yang banyak untuk membuat listrik sampai di sana. Butuh tiang listrik rendah 39 unit, 12 unit tiang menengah dan satu trafo. Maka, ratusan rumah yang berada di lokasi bisa dialiri listrik. (*)