in

Digital Culture And Social Design, Kenalkan Budaya Palembang Melalui Tehnologi Digital

BP/IST
Suasana seminar dan workshop dengan tema Digital Culture And Social Design, Rabu (18/12) di lantai III Fakultas Fahum UIN Raden Fatah Palembang

Palembang, BP

Ikatan Ahli Perencanaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bekerjasama dengan Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum)  Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar seminar dan workshop dengan tema Digital Culture And Social Design, Rabu (18/12) di lantai III Fakultas  Fahum UIN Raden Fatah Palembang.

Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan para Ahli  Urban Culture dari ITB Bandung, Universitas Waseda Japan dan National Chiao Tung University Taiwan.

Menurut, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo RM Fauwaz Diraja SH Mkn, dirinya mengapresiasi kegiatan tersebut, karena bukan hanya di Indonesia juga diluar negeri seperti Jepang, Taiwan sudah mengenalkan budaya melalui tehnologi digital.

BP/IST
Kepala Biro Administrasi Umum Pegawai Dan Keuangan UIN Raden Fatah Palembang , Dr Andi M Darlis MPd didampingi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diraja SH Mkn dan Dekan Fahum UIN Raden Fatah Palembang, Dr Nor Huda, S. Ag, MA usai membuka seminar dan workshop dengan tema Digital Culture And Social Design, Rabu (18/12) di lantai III Fakultas Fahum UIN Raden Fatah Palembang.

“ Budaya-budaya digitalisasi  dikenalkan kepada generasi-generasi penerus, karena mungkin salah satu daya tarik melalui digitalisasi setelah dilihat digital mereka akan tertarik dan akan datang  ke tempat-tempat yang memiliki khasanah budaya dan jangan lupa setelah digitalisasi juga harus dikemas mungkin  bagaimana kemasan pemerintah dengan digitalisasi jangan berbeda apa nampak di digital apa yang ada di lapangan diharapkan supaya singkron, kedepan anak-anak bisa menyenangi dan dia pasti bicara dengan temannya, itulah budaya seperti itu,” katanya.

Apalagi dia melihat dari pihak Waseda University , Jepang dan NCT University , Taiwan merespon sangat baik budaya di kota Palembang.

“ Mereka mau memulai titik awalnya dari sini, karena mereka melihat kebesaran Sriwijaya, setelah ini mereka akan langsung mempraktekkannya di TPKS,” katanya.

Sedangkan Kepala Biro Administrasi Umum Pegawai Dan Keuangan UIN Raden Fatah Palembang , Dr Andi M Darlis MPd menilai

BP/IST
Suasana seminar dan workshop dengan tema Digital Culture And Social Design, Rabu (18/12) di lantai III Fakultas Fahum UIN Raden Fatah Palembang

bagaimana kebudayaan Palembang bisa dikemas dalam bentuk digitalisasi sehingga bisa menarik generasi milenial.

“ Sehingga dia bisa membaca, mempelajari dan menerapkan  dalam kehidupan kesehariannya, karena kita digempur budaya luar tentunya memang harus beradaptasi dengan kondisi diluar sembari tidak meninggalkan nilai-nilai budaya leluhur kita sebagai budaya sudah diakui dan  sudah berakar di masyarakat kita dan searah dengan nilai-nilai budaya Islami yang kita anut, namun demikian  tentunya kita tidak bisa lepas dengan pengaruh-pengaruh luar dan  perkembangan zaman sekarang, “ katanya.

Dengan kegiatan ini menurutnya akan lebih mudah generasi muda  untuk mengikuti perkembangan  yang ada sekarang.

“ Untuk UIN Raden Fatah tentunya kita, kegiatan-kegiatan seperti ini tentu kita dukung melalui Fakultas Adab dan Humaniora , kedepan banyak-banyak berkerjasama dengan pihak  luar sehingga mahasiswa kita  yang sudah 25 ribu disini tidak ketinggalan dengan perkembangan yang ada dibidang tehnologi tapi juga tidak meninggalkan budaya  yang sudah melembaga di masyarakat kita,” katanya.

 

BP/IST
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diraja SH Mkn didampingi sejarawan Sumsel Kemas AR Panji dan Sedangkan Sekretaris Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Sumsel M Avaniddin ST Msi usai membuka seminar dan workshop dengan tema Digital Culture And Social Design, Rabu (18/12) di lantai III Fakultas Fahum UIN Raden Fatah Palembang.

Sedangkan Sekretaris Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Sumsel M Avaniddin ST Msi menjelelaskan yang diundang dalam kegiatan ini adalah pecinta sejarah, komunitas –komunitas sejarah, komunitas barang antik, Balai Arkeologi Sumsel, Pemerintah Provinsi , melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Dinas Kebudayaan kota Palembang, penggiat budaya.

“ Hari pertama ini kita mengenalkan dulu metodenya, tehnik-tehniknya, kita adakan pelatihannya karena pesertanya harus membawa peralatannya seperti laptop nantinya kita menggunakan shopware dan akan dipraktekkan di TPKS setelah fieldtrip di lokasi langsung diterapkan,” katanya.

Kegiatan  ini menurutnya  memberikan ruang inspirasi kepada peserta yang intens dalam memajukan masyarakat gemar budaya dan kekayaan benda bersejarah utamanya di Palembang, agar mendapatkan sesuatu hal yang baru dalam melestarikan adat budaya dan kekayaan historis dalam bentuk apapun.

Sedangkan  Lektor (Assistant Professor) Waseda University Japan Riela Provi Drianda PhD yang memiliki pengalaman dalam merekonstruksi beberapa kota besar di Indonesia da beberapa negara, berkali- kali menekankan agar sebuah kota kembali pada nilai budayanya sendiri jika ingin masyarakatnya ikut merasakan kesejahteraan dari spirit kota beradab dan berbudaya.

Jika negara luar peduli dengan aset budaya dan kekayaan Tradisi Nusantara, maka kita sebagai masyarakat yang memiliki keunikan tersebut tidak boleh kalah dengan spirit memajukan budaya bangsa sendiri mengatakan tujuan dari penyelenggaraan event ini untuk memberikan ruang inspirasi kepada peserta yang intens dalam memajukan masyarakat gemar budaya dan kekayaan benda bersejarah utamanya di Palembang, agar mendapatkan sesuatu hal yang baru dalam melestarikan adat budaya dan kekayaan historis dalam bentuk apapun.#osk

What do you think?

Written by Julliana Elora

Wagub Sumsel minta jajanan sekolah rutin diawasi

Diluar Negeri Narasi Tentang Sriwijaya Banyak , Di Indonesia Narasi Tentang Sriwijaya  Minim