in

Dikeluhkan Warga, Jembatan Darurat Batu Sibulati Diperbaiki

SUDAH DIBENAHI: Masyarakat sedang melintasi jembatan yang sedang diperbaiki beberapa waktu lalu.(Ridwan/Padek)

Jembatan darurat Batu Sibulati di Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Labuahgunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota yang mengalami kerusakan akhirnya mulai diperbaiki. Perbaikan sudah dilakukan sejak Kamis (2/11).

“Perbaikan jembatan itu sudah mulai dikerjakan oleh Dinas PUPR Limapuluh Kota. Kami bersama masyarakat juga ikut bergotong royong membantu membersihkan lantai jembatan yang rusak,” kata Wali Nagari Labuh Gunuang, Khairul Hadi.

Ia mengatakan sebelumnya Jembatan Batu Sibulati yang dibangun pascabanjirbandang tahun 2010 lalu itu kondisinya sangat memperihatinkan. Bagian lantainya berbahan kayu sudah banyak rusak dan berlubang.

“Padahal, hampir 200-an warga yang memanfaatkan jembatan tersebut setiap harinya. Pasalnya jembatan itu merupakan akses utama warga di Jorong Talawe dan Jorong Lareh Nan Panjang di nagari itu,” tuturnya.

Ia menyebutkan, upaya perbaikan juga pernah dilakukan oleh pemerintahan nagari dan Pemkab Limapuluh Kota. Bahkan juga dilakukan perbaikan secara swadaya oleh masyarakat.

“Namun, karena kodisi jembatan yang sifatnya darurat yang laintainya terbuat dari kayu membuat kondisi jembatan cepat mengalami kerusakan kembali,” ucapnya.

Ia bersyukur keluhan masyarakat telah ditanggapi oleh Pemkab Limapuluh Kota. Pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih. Mudah-mudahan ke depan jembatan akan dibangun lebih permanen.

“Dengan telah baiknya kondisinya jembatan akan membuat akses jalan warga menjadi lancar. Begitu juga dengan akses pertanian warga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Limapuluh Kota, Rilza Hanif membenarkan telah mulai melakukan perbaikan terhadap jembatan Batu Sibulati. Saat ini perbaikan jembatan itu tengah dikerjakan dan diharapkan akan rampung dalam waktu dekat.

“Jembatan yang kita perbaiki saat ini merupakan jembatan baiely. Sebenarnya kita telah berupaya untuk membangun lebih permanen, namun karena keterbatasan anggaran hal ini belum dapat terealisasi sekarang,” katanya.

Terkait hal itu Dinas PUPR Limapuluh Kota mencoba menyikapi sementara dengan mengganti lantai yang biasanya terbuat dari kayu mengunakan plat bordes, sehingga ketahanan lebih kuat.

“Sembari kita berpikir ke depannya untuk membangun jembatan yang lebih permanen yang diperkirakan akan mengahabiskan dana Rp 3,5 miliar,” tukasnya. (rid)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bawaslu Limapuluh Kota Temukan 834 ”Pemilih Hantu”, 15 Ribu Pemilih Belum Punya KTP

SDN 07 Pangkalan, Ciptakan Guru Profesional Melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM)