Direktur bela film Johnny Depp di pembukaan Festival Film Cannes

Jakarta (ANTARA) – Direktur Festival Film Cannes, Thierry Fremaux berkomentar soal keputusan kontroversial untuk membuka perayaan festival film bergengsi tersebut dengan film “Jeanne Du Barry” yang dibintangi Johnny Depp.

“Saya sama sekali tidak menganggap film milik Maïwenn (sutradara) sebagai pilihan kontroversial hanya karena bila Johnny Depp dilarang membintangi film maka hasilnya berbeda. Bukan itu masalahnya,” kata Fremaux dikutip dari Independent, Jumat.

Thierry Fremaux menegaskan bahwa film yang menjadi pembuka festival film tersebut tidak sama sekali berkaitan dengan kehidupan pribadi Johnny Depp.

“Satu hal yang kami tahu adalah masalahnya terkait dengan sistem peradilan dan saya pikir dia memenangkan kasus hukumnya. Sedangkan filmnya bukan tentang Johnny Depp,” kata Fremaux.

Di dalam film “Jeanne Du Barry”, sosok Jeanne Vaubernier digambarkan sebagai perempuan muda kelas pekerja yang haus akan kultur kenikmatan duniawi yang memanfaatkan kecerdasan dan daya pikatnya untuk menapaki jenjang status sosial yang lebih tinggi.

Jeanne menjadi favorit Raja Louis XV yang tidak menyadari status sang perempuan sebagai penghibur. Keduanya lalu jatuh cinta hingga kemudian Jeanne pindah ke Versailles dan membuat skandal di pengadilan.

Ditukangi dan dibintangi oleh aktris Perancis Maïwenn, film “Jeanne Du Barry” berkisah tentang kehidupan istri Raja Louis XV yaitu Jeanne Vaubernier. Maïwenn memainkan peran utama di film yang dibuat tahun 2022 itu, sementara Depp yang berperan sebagai sang raja.

Depp memang belum berperan dalam film-film besar di Hollywood sejak melayangkan gugatan melawan The Sun tahun 2018 yang berakhir dengan kekalahan setelah pengadilan Inggris memutuskan bahwa deskripsi tabloid tentang dirinya sebagai “pemukul istri” adalah “benar secara substansial”.

Selain itu, Depp juga menggugat mantan istrinya Amber Heard di pengadilan Virginia untuk pencemaran nama baik dan mengklaim bahwa mantan istrinya itu telah secara tidak benar menyiratkan bahwa dirinya telah melakukan kekerasan pada tahun 2018.