JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, Andra Y Agussalam, sebagai tersangka penerima suap proyek Bagage Handling System (BHS) atau sistem penanganan bagasi untuk enam bandara yang dikerjakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti).
Andra dan tiga pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (31/7) malam di Jakarta. “KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan menetapkan dua orang tersangka,” kata Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/8).
Basaria menjelaskan kasus suap terkait dengan pengadaan pekerjaan baggage handling system pada PT Angkasa Pura Propertindo yang dilaksanakan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia tahun 2019. Andra diduga menerima suap sebesar 96.700 dollar Singapura dari staf PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) atas nama Taswin Nur.
Andra disebut Basaria mengarahkan agar penandatanganan kontrak proyek itu dipercepat. “AYA (Andra Y Agussalam) diduga menerima 96.700 dollar Singapura sebagai imbalan atas tindakannya mengawal agar proyek BHS dikerjakan oleh PT Inti,” sebut Basaria.
Andra dan Taswin pun dijerat sebagai tersangka. Andra disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP, sedangkan Taswin diduga melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Sebelumnya, tim KPK telah mengamankan setidaknya lima orang yang terdiri atas unsur direksi AP II, PT Inti, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait.
Karier Andra
Diperoleh informasi, Andra Y Agussalam lahir di Jakarta pada 24 Maret 56 tahun lalu. Dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Len Industri (Persero) periode 2008–2015 serta Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway periode 2002–2008.
Andra sempat menjabat sebagai Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk. (CMPP) (1995–2001), Wakil Presiden PT Sigma Batara Securities (1993–1995), Manager PT Muji Asta Consultant (1991–1993), Staff Officer Bank Rakyat Indonesia (BRI) New York, Amerika Serikat (1990–1991). Andra mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Brawijaya, Malang (1982–1987), kemudian meneruskan S2 di Southern New Hampshire University, Manchester, Amerika Serikat.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2017 dengan jabatannya sebagai Direktur Keuangan PT AP II, Andra diketahui memiliki total harta kekayaan 28,664 miliar rupiah. Adapun rinciannya, Andra memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai 20,893 miliar rupiah yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Bogor.
Andra juga memiliki harta berupa empat kendaraan roda empat senilai 2,008 miliar rupiah, terdiri dari Toyota Alphard Tahun 2010, Mercedes Benz E400 Tahun 2014, Honda Jazz Tahun 2013, dan Mazda 2 Tahun 2017.
Ant/ola/AR-2