Kalbar – Hasil manis ditorehkan perhelatan Crossborder Wonderful Indonesia. Acara bertajuk The Wonderful of Authentic Heart of Borneo (WAH of Borneo) yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Agustus 2017 di Nanga Badau Kapuas Hulu Kalimantan Barat disambangi ribuan orang.
”Penonton diprediksi didatangi ribuan orang dari wisatawan Malaysia dan dari Indonesia sendiri. Kami sudah mendapatkan data berdasarkan Laporan terakhir pada tanggal 19 Agustus 2017 yang kami terima dari pintu masuk Nanga Badau, Wisman yang melintas dalam 3 hari sebanyak 532 orang yang terbagi dari tanggal 17 Agustus sebanyak 104 orang, tanggal 18 Agustus sebanyak 94 orang dan hari terakhir tanggal 19 Agustus sebanyak 334 orang,” ujar Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Eddy Susilo yang menjadi wakil dari Kementerian Pariwisata.
Lebih lanjut Eddy mengatakan, selain para wisatawan ingin menyaksikan Siti Badriah (Sibad) yang menjadi bintang utama, ada juga beberapa komunitas Harley Davidson yang hadir untuk merasakan keindahan Indonesia di perbatasan.
”Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, kami juga mengucapkan selamat datang kepada komunitas Harley di Indonesia,” ujar Eddy.
Acara tersebut resmi ditutup oleh Sekda Kabupaten Kapuas Hulu Muhammad Sukri. Kata pria yang biasa disapa Sukri itu, pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenpar yang semakin hari semakin perduli dengan perbatasan.
”Anda lihat sendiri, masyarakat kami bangkit, masyarakat kami bahagia, dan tentunya ekonomi kami akan semakin menggeliat,”ujar Sukri sambil tersenyum.
Acara tersebut juga mendapatkan kehormatan karena dihadiri oleh Perwakilan Pemerintah Kerajaan Serawak Malaysia Tuan Resident Sriaman, Tuan Do Lubok Antu beserta rombongan. Kemeriahan semakin memuncak setelah Sibad naik panggung yang melantunkan 8 lagu hitsnya. Begitu membludaknya penonton yang hadir menyaksikan aksi panggung Sibad.
”Terima kasih juga kepada tetangga kami Malaysia. Karena kegiatan ini mendapatkan dukungan kebijakan dari Konsulat Jendral RI di Kuching Serawak dalam mempermudah lalu lintas wisman dari Malaysia masuk melintas ke Badau Kapuas Hulu untuk menyaksikan festival ini. Ini harus terus dijaga, dan ini harus terus disosialisasikan dengan baik,” ujar Sukri yang juga diamini Eddy Susilo.
Sekadar informasi, yang diputuskan dalam acara tersebut adalah kemudahan melintas untuk masyarakat Malaysia yang datang di acara tersebut yaitu hanya meninggalkan ID Card di perbatasan dan masuk tanpa Paspor.
Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Putussibau yang dapat ditempuh lewat transportasi sungai Kapuas sejauh 846 km, lewat jalan darat sejauh 814 km dan lewat udara ditempuh dengan pesawat berbadan kecil dari Pontianak melalui Bandar Udara Pangsuma dengan pesawat Garuda Indonesia dan Kal Star Aviation.
Lokasi acara terletak disebelah Utara Kabupaten Kapuas Hulu yang berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur. Perjalanan dari Putussibau ke Badau hanya bisa melalui darat berjarak sekitar 180 Km dan memakan waktu sekitar 3-4 jam. ” Harus terus ditingkatkan atraksi, harus inovatif dalam menggelar acara. Border Tourism harus terus berdampak bagi kemakmuran masyarakat di perbatasan,” harap Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.