in

Disdik Kota Payakumbuh, Tutor-Pamong Pendidikan Kesetaraan Tingkatkan Kompetensi

Akun belajar.id merupakan nama akun (User ID) yang bertanda belajar.id dan kata sandi (password) yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai platform milik Kemendikbudristek.

Salah satunya platform Merdeka Mengajar. Akun belajar.id dirilis pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) dalam rangka menjamin kelancaran proses pembelajaran, memudahkan pendidik dan peserta didik mengakses layanan pembelajaran.

Tujuan dari akun belajar.id adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran satuan pendidikan (formal dan non formal) dan meningkatkan konektivitas antar layanan pembelajaran.

Di Kota Payakumbuh, aktivasi Akun belajar dan penggunaan Platform Merdeka Belajar oleh tenaga Pendidik di satuan Pendidikan Formal (SD dan SMP) masuk katogori yang tinggi untuk Propinsi Sumatera Barat.

Namun untuk Pendidikan Non Formal (Pendidikan Kesetaraan), aktivasi akun belajar dan penggunaan PMM masih rendah.

Berdasarkan hal tersebut Dinas Pendidikan melalui seksi PNFI yang digawangi Nelwita, SE menggelar kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Penggunaan Akun Belajar dan Paltform Merdeka mengajar pada hari Rabu dan Kamis tanggal 20 dan 21 September 2023 di gedung pertemuan SMAN 2 Payakumbuh yang diikuti oleh pamong/tutor se-Kota Payakumbuh.

Bertindak sebagai narasumber adalah Roby Setia Pramana, M.Pd sebagai Kapten Belajar, dan dari BBPMP Provinsi Sumatera Barat.

Dalam penjelasannya, Nelwita menyampaikan bahwa ditemukan kendala yang dihadapi oleh pamong/tutor dalam penggunaan platform Merdeka Mengajar meskipun akun belajar sudah diaktivasi, diantaranya tidak dapat melakukan aksi nyata sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

“Sebagai seksi yang menaungi Pendidikan Non Formal, kami sangat prihatin dengan kondisi ini, terlebih pada saat Pamong/tutor diundang untuk mengikuti bimbingan, izin dari Kepala satuan Pendidikan sangat sulit diperoleh oleh tutor/pamong.
Padahal harapan kita semua, pendidikan non formal ini dapat duduk sejajar dengan pendidikan formal, terutama dari segi kualitas/kompetensi tenaga pendidiknya,” demikian pungkas Nelwita.

Melalui pelatihan ini maka Pamong/tutor dapat meningkat kompetensinya, dan hasil belajar siswa juga akan meningkat. Nelwita, selaku Kasi PNFI yang dikenal ramah ini memang intens membuat terobosan untuk meningkatkan kualitas Pamong/Tutor.

Sebab, salah satu fungsi Pendidikan Non Formal adalah mewujudkan ”education for all” sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, dan untuk itu Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh akan selalu berupaya meningkatkan akses kepada semua warga untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. (Tim Laman Guru)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pessel Tingkatkan Kualitas Kesehatan Anak Melalui Kampanye Higiene dan Sanitasi

Jangan Gunakan Dana Zakat untuk Pencitraan Pemilu