in

DKI gelar Half Marathon peringati HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Jakarta (ANTARA) –

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar lomba Half Marathon pada 20 Agustus sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, ulang tahun ke-56 ASEAN, serta keketuaan Indonesia di ASEAN untuk 2023.

Lomba lari itu akan memberi kesempatan kepada 10.000 pelari untuk berpartisipasi dengan titik start dan finis direncanakan di Plaza Tenggara Monumen Nasional (Monas). Sedangkan jalur lari akan melewati sejumlah area utama Jakarta seperti Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Sisingamangaraja.

Perlombaan tersebut terbuka bagi peserta dari dalam dan luar negeri, mulai dari kelas pelajar, hingga kelas master usia 40 tahun hingga 50 tahun ke atas. Para peserta dapat memilih untuk berpartisipasi di kategori Half Marathon dengan jarak 21 kilometer, kategori 10K (10 kilometer) dan 5K (5 kilometer).

“Kami percaya bahwa para pelari akan senang bergabung dan masyarakat DKI akan mendukung upaya menjadikan DKI sebagai destinasi wisata olahraga melalui lomba lari ini,” demikian pernyataan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dalam acara kick off resmi Jakarta Half Marathon, di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, Kamis sore.

Baca juga: Jakarta gelar LPS Monas Half Marathon pada 2 Juli
 

Salah satu hal yang menjadi pembeda kompetisi Jakarta Half Marathon dengan kompetisi-kompetisi sejenis di Tanah Air adalah fitur teknologi yang akan memberikan pengalaman berbeda bagi para pelari dan pengunjung.

Dengan dukungan ITS Indonesia selaku organisasi nirlaba di bidang pengembangan teknologi transportasi, kegiatan tersebut juga akan memperkenalkan berbagai teknologi transportasi cerdas yang selama ini belum banyak dikenal oleh para pelari.

 

Selain itu, kompetisi lari tersebut juga akan didukung oleh para dokter pelari dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Para dokter akan berlari dengan konsep “run-observe-handle” untuk meminimalisir risiko yang dialami para peserta. Dengan adanya dokter dan tim medis yang tersedia di jalur lomba dan race central, para peserta diharapkan merasa aman dan nyaman.

 

Kompetisi ini juga memperkenalkan konsep inklusivitas bagi perempuan dengan menerapkan “women start zone” yaitu area start khusus bagi para pelari perempuan untuk membuat mereka lebih merasa nyaman berkumpul di area start dengan sesama perempuan.

 

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2023

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menpora Dito hadiri Alumni Connect PPI Dunia

PB IDI: Aturan etik dan farmasi tutup celah gratifikasi dokter