tanjungpinang pos – Polres Lingga turun tangan membantu membawa persediaan obat dari Batam ke kabupaten ini. Stok obat di Lingga sempat menipis beberapa bulan terakhir. Dokes Polres Lingga membantu Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPP-KB) Lingga membawa obat obatan dari Batam untuk di distribusikan di Kabupaten Lingga.
Pendistribusian ini sebagai bentuk kerja sama dan dukungan pihak kepolisian untuk menjamin ketersediaan obat-obatan di Kabupaten Lingga baik Rumah sakit Puskesmas maupun balai pengobatan yang sempat dikeluhkan masyarakat karna langkanya beberapa waktu lalu.
“Syukurlah kalau kami bisa membantu mengatasi langkannya obat. Semoga masyarakat bisa merasakan manfaat pelayanan kesehatan di Lingga,” papar Kapolres Lingga AKPB Ucok Lasdin Silalahi. Ucok menjelaskan bantuan pengangkutan obat ini bentuk dukungan polisi membantu Dinas Kesehatan Lingga yang menghadapi persoalan stok obat yang menipis. Obat-obatan dijemput truk polisi di Batam lalu dibawa ke Lingga. Truk polisi tampak penuh dengan obat berkardus-kardus.
Bamin Urkes Polres Lingga Bripda Ivan Turnando Palnis Gea menceritakan, “ Tibanya sampai di batam kami langsung ke PT. Indomarfa di Prum Croown Hill di bantu dengan 2 orang karyawan PT. Indomarfa dan 1 orang dari Dinkes Lingga untuk memuat 558 kotak Obat kedalam Truck Box Polres. kendala kami adalah beban muatan yang hampir 5 ton dan cuaca hujan takutnya ada kebocoran di box nanti obatnya malah rusak di tambah harus menunggu Roro hari sabtu jadi kami menjaga extra selama 3 malam. Tapi Beruntung semua lancar aman dan terkendali”.
Kadis Kesehatan Lingga Syamsurizal memastikan pasokan obat yang dibawa Polres dari Batam telah tiba di kabupaten ini dengan dibawa Kapal Roro Batam-Dabosingkep, Minggu (10/9). Obat-obatan itu dipasok dari pengadaan e-Katalog yang dibawa langsung dari Batam dengan menggunakan truk angkut milik Polres Lingga dengan menumpang Kapal Roro Batam-Dabo.
Mudah-mudahan dalam Jangka 1 bulan target obat sudah datang Ini yang non E Katalog. Untuk pengadaan obat non E Catalog jenisnya nanti tidak sama dengan obat yang tidak tercantum di E catalog. Tapi kita butuhkan baik di Puskesmas atau RSUD. Contoh kita perlu bag darah yang tidak ada di E Catalog. Besaran anggaran pengadaan obat non E Catalog tahun ini Sekitar Rp1.8 miliar,” ungkapnya