SEOUL – Donald Trump menjadi presiden pertama Amerika Serikat (AS) yang menginjakkan kaki di Korea Utara (Korut). Momen bersejarah itu terjadi saat bertemu Pemimpin Korut, Kim Jong-un, di atas garis demarkasi antara dua Korea atau Demilitarization Zone (DMZ). Keduanya juga setuju untuk kembali membahas nuklir.
“Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia dan suatu kehormatan bagi saya untuk berada di sini. Banyak hal besar yang terjadi,” kata Trump, Minggu (30/6).
Usai jabat tangan di dalam garis perbatasan yang menandai dipisahkannya dua negara Korea itu, Trump melangkah ke wilayah Korut. Keduanya kembali berjabat tangan. Trump dan Kim kemudian berjalan ke wilayah Korsel, bergabung dengan Presiden Korsel, Moon Jae-in, guna pertemuan trilateral.
Usai pertemuan, Kim Jong-un mengatakan cukup terkejut mengetahui tentang kesediaan Trump melalui Twitter untuk bertemu kembali. “Inilah ekspresi keinginannya untuk meninggalkan masa lalu dan bekerja ke arah masa depan yang baru,” ujar Kim.
Kim menyatakan merupakan penghormatan besar jika Trump mengunjungi Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara. “Keduanya sepakat untuk mengunjungi masing-masing ibu kota negara pada saat yang tepat,” kata Trump.
Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan babak baru pembicaraan mungkin akan diselenggarakan pada Juli dan para perunding Korea Utara akan mencakup para diplomat kementerian luar negeri. Ant/SB/AR-2