Dalam wawancara kedua setelah menjabat, yang ditayangkan pada Kamis (26/1/2017) malam, Trump menyebut Madonna sudah berpikir untuk meledakkan Gedung Putih.
“Terus terang, dia menjijikkan. Menurut saya dia merusak diri sendiri. Dia sudah menodai tujuan (Women’s March),” kata Trump kepada Sean Hannity dari Fox News Channel.
“Saya memperhatikan dia dan beberapa (pesohor) lain. Tetapi perhatian saya terutama pada dia – menurut saya dia membuat malu negara kit,” lanjut Trump, yang dilantik sebagai presiden AS pada Jumat (20/1/2017) lalu.
Perseteruan Trump dengan Madonna dipicu pernyataan Madonna ketika ia berorasi di depan ribuan peserta Women’s March di Washington DC, Sabtu (21/1/2017) lalu.
Ketika itu Madonna mengatakan bahwa Amerika memerlukan perubahan. Ia melanjutkan orasinya dengan membandingkan antara unjuk rasa damai dengan unjuk rasa dengan kekerasan.
“Ya saya marah. Sangat marah. Ya saya pernah memikirkan hal-hal buruk seperti meledakkan Gedung Putih. Tetapi saya tahu (kekerasan) tidak akan mengubah apapun,” kata Madonna ketika itu.
“Kita tidak boleh putus asa. Seperti yang ditulis penyair WH Auden menjelang pecahnya Perang Dunia II: Kita harus saling mengasihi atau mati. Saya memilih mengasihi,” papar Madonna.
Ucapan Madonna soal meledakkan Gedung Putih itu dikecam oleh Gedung Putih.
Namun Madonna kemudian memberi klarifikasi melalui akun Instragramnya. Menurut dia, orang salah memahami ucapannya.
KOMPAS
Redaksi:
Informasi pemasangan iklan
Hubungi:
Telp. (0651) 741 4556
Fax. (0651) 755 7304
SMS. 0819 739 00 730
