in

DPRD Nilai Anggaran Kanpora dan Disparbud Terlalu Kecil

TEKEN: Ketua DPRD Batam Nuryanto disaksikan Wakil Ketua DPRD dan Walikota Batam Muhamad Rudi menandatangani draf keputusan APBD Perubahan 2016. f-ist/Humas Pemko batam

Batam – Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) sudah mulai menyerahkan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) untuk dilanjutkan pada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Perencanaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2017.

Di Komisi IV, ada Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora). antor yang akan berganti menjadi Dinas Pemuda dan Olahraga ini mengajukan rencana anggaran sebesar Rp 10 miliar. Kepala Kanpora Kota Batam, Syaiful Bahri mengatakan, dalam anggaran yang diajukan pihaknya sudah merangkum hasil pokok-pokok musrenbang yang disampaikan oleh masyarakat.

”Baik itu melalui musrenbang atau hasil reses dewan, sudah kita rangkum,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Batam Komisi IV Suhardi Tahirek menilai dispora juga harus membuat program RKA yang terukur dan merata. Sehingga pencapaian RPJMD Walikota Batam bisa dilaksanakan.

Ia menyebutkan, realisasi anggaran yang telah dikucurkan kepada Dispora, juga harus merata. Sehingga mampu menggali potensi yang selama ini belum tersentuh.

”Ke depan Dispora harus fokus meningkatkan olahraga di Batam,” tutur Suhardi.

Politisi Nasdem itu juga menilai, RKA yang telah diserahkan oleh Dispora tersebut dirasa kurang dan minim. Apalagi melihat fungsi kantor yang akan berubah menjadi dinas olahraga dan pemuda.

”Makanya harus ada peninjauan ulang kembali. Kita harus menggali semua potensi. Kalau hanya diajukan segini tak bakalan cukup, minimal kalau sudah dinas Rp 20 miliar,” ucapnya.

Syaiful yang menerima masukan tersebut mengaku, angka ini masih usulan yang disampaikan ke dewan.

”Anggaran sendiri nanti akan ada pembicaraan lanjutan bersama Bapeko berdasarkan rekomendasi dari dewan,” ujar dia.

Di Komisi sama, anggota Komisi IV DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging juga menyoroti minimnya RKA yang diajukan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Batam tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 10,8 miliar.

”Anggaran yang diajukan terlalu kecil. Bagaimana kita bisa berbicara target wisatawan macanegara yang tinggi, kalau tidak didukung anggaran,” ujar Uba Ingan Sigalingging, anggota Komisi IV DPRD Batam.

Berbicara pariwisata, terang Uba, hubungannya adalah kesenian dan kebudayaaan serta tentang ekonomi kreatif. Di sinilah pemerintah daerah dituntut untuk menghadirkan berbagai event dan kegiatan yang tujuannya untuk peningkatan wisatawan di Kota Batam.

Menurut Uba, satu hari wisatawan bertahan di Batam, dampaknya sangat luar biasa bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita. Ia menilai, Pemko Batam harus melihat ini sebagai suatu potensi dalam meningkatkan PAD Kota Batam. Di bidang kebudayaan.

Di bidang kebudayaan misalnya, bagaimana meningkatkan kembali kenduri seni Melayu atau kegiatan-kegiatan yang bisa menjual seni dan budaya melayu di Batam.

Begitu juga ekonomi kreatif, harus dibantu dan ditumbuhkembangkan, sehingga menjadi salah satu andalan masyarakat untuk menggaet wisatawan yang berkunjung.

”Makanya untuk pergelaran event dan kegiatan, sehingga membuat mereka betah di Batam. Yang jelas event-event ini perlu sokongan anggaran. Kalau hanya Rp 10,8 miliar hanya habis untuk belanja pegawai saja,” papar politisi Hanura tersebut. (rpg)

What do you think?

Written by virgo

Mabes Turunkan Ahli Forensik Senior

Jokowi Bakal Lengserkan Dolar Sebagai Acuan Utama Berbisnis