in

DR Fadjri Alihar Kuliah Umum di STIP Yashafa Aceh Singkil

ACEHTREND.CO, Singkil—Dr Fadjri Alihar MS dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta , Kamis (20/04/2017), memberikan kuliah umum pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Yayasan Syekh Hamzah Fansuri (Yashafa) di Aula Kampus, Singkil Utara, Aceh Singkil.

Kuliah umum yang dihadiri Ketua STIP Yashafa DRS H Fazri Yunus M Pd, para dosen, dan Surkani Syahkuala SE dari Disparpora Aceh Singkil mengusungkan tema‘Perkembangan Sektor Pertanian dan Kegiatan Ekowisata Berbasis Ekonomi Masyarakat’.

Pada kesempatan itu Fadjri Alihar mengatakan, daerah Aceh Singkil  memiliki daerah kepulauan, laut, sungai, perbukitan, dan dataran.

Kawasan tersebut,  tambah Fadjri, memiliki keanekaragaman kekayaan alam yang sangat besar dan potensial.

Akan tetapi sangat disayangkan, kekayaan alam yang dimiliki Aceh Singkil ini, belum serius dieksploitasi. Hanya baru sektor perkebunan kelapa sawit yang baru digarap.

Sementara kekayaan alam yang terkandung di laut, sungai, dan ekowisata masih belum optimal dimanfaatkan.

Malah, terkesan diabaikan. Sebagai contoh sektor parawisata yang terdapat di Pulau Banyak, Pantai Gosong Telaga, Danau Bungara, dan Ekosistem Rawa Singkil.

“Jika potensi  kekayaan alam ini dikelola dengan serius dan  optimal,  akan bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat secara signifikan. Sehingga, warga Aceh Singkil akan sejahtera, tidak menjadi daerah yang miskin” ucap Fadjri.

Untuk mengenjot pendapatan dan perekonomian masyarakat bersumber dari potensi alam terutama soktor pertanian dan ekowisata, Fadjri menegaskan, ini merupakan tanggung jawab bersama.

“Bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tetapi juga warga. Kita harus bekerja bersama, saling bahu membahu, bersinergi mengupayakan pemamfaatan potensi alam demi kesejahteraan bersama,” ujar peneliti senior LIPI Jakarta ini.

Doktor Alumni Jerman bidang ekologi manusia dan migrasi ini memaparkan, Pulau Banyak di samping memiliki panorama alam yang elok dan aduhai.

Di gugusan 99 buah pulau ini juga terdapat habitat penyu terbesar di dunia.

Malah, di kawasan ini berbagai jenis penyu bisa ditemukan. Penyu langka di dunia, seperti jenis penyu belimbing dan penyu hijau, masih terdapat di gugusan kepulauan banyak.

Di samping itu, urai Fadjri, pada ekosistem Rawa Singkil, terdapat pula beranekaragam flora dan fauna.

Ada orang utan, berbagai jenis burung, seperti rangkong badak, rangkong papan, mentok rimba, dan banggau.

Berbagai reftil pun ada. Seperti biawak, ular air,  dan buaya. Beberapa jenis kupu-kupu dan capung. Termasuk tanaman obat-obatan.

Kekayaan alam seperti ini, kata Fadjri Alihar, sangat menarik dan memikat. Untuk itu harus diperkenalkan atau promosikan pada wisatawan.

Sehingga orang luar atau wisatawan penasaran dan berkemaun datang ke Aceh Singkil.

Jika mereka telah datang ke Singkil, sudah barang tentu akan memberikan keuntungan  secara ekonomis pada masyarakat. Akhirnya, pendapatan daerah pun akan bertambah.

Kuliah umum yang dipandu oleh H Fazri Yunus ini mendapatkan apresiasi dan animo yang tinggi dari mahasiswa STIP Yashafa.

Sehingga saat sesi tanya jawab, para mahasiswa terlihat sangat antusias dan bergairah mengikutinya.

Fazri Yunus, dalam pengantarnya mengungkapkan, adanya kuliah umum semacam ini,  di samping para mahasiswa mendapatkan  berbagai pengetahuan. Mereka juga, bisa memenuhi tuntutan akademik.

Mahasiswa sekarang, tambah Fazri Yunus, diwajibkan mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan di kampus. Minimal  enam kali.

“Apabila belum memenuhi enam kali, ujian kesarjanaan bisa tertunda,” pungkas mantan Kadis Pendidikan Aceh Singkil ini.[]

Komentar

What do you think?

Written by virgo

Pemesanan Tiket Bus AKAP Secara Online Didukung Dewan

Pemprov DKI Siapkan Regulasi Penerimaan KLB