in

Dreamocel bagikan tip untuk bisa gabung klub esport internasional

Bali (ANTARA) – Salah seorang pemain tim nasional DOTA 2 Indonesia Randy Muhammad “Dreamocel” Sapoetra membagikan tip untuk mereka yang ingin bergabung dengan klub esport internasional.

Mantan pemain Boom Esports itu mengatakan terus mengasah skill menjadi kunci untuk dapat dilirik klub esport internasional, terlebih bagi mereka yang baru terjun di dunia esport dan belum mendapat restu dari orang tua.

“Kalau ke orang tua lebih menunjukkan skill dari pada ngomong. Ada pepatah yang berbunyi ‘tunjukkan bukan cuma ngomong’. Semua orang bisa ngomong tapi enggak semua orang bisa menunjukkan,” kata Dreamocel kepada Antara ditemui di sela IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 di Merusaka, Nusa Dua, Bali, Kamis.

“Terus, bekerja cerdas dan keras. Enggak cuma kerja keras, karena kadang caranya salah.”

Pemain dengan role curry itu membagikan pengalamannya untuk dapat bergabung dengan Boom Esports pada 2017. Dia mengaku hanya berfokus pada kemampuannya sendiri dan bermain nothing to lose, melakukan sesuatu tanpa berharap lebih.

“Ber-skill sendiri sama nothing to lose. Memang (saat itu) enggak ada tujuan hidup terus main DOTA saja… Justru kalau enggak ada tujuan, kalau nothing to lose itu, lebih baik dalam mengejar tujuan hidup,” kata Dreamocel.

Baca juga: DOTA 2 Indonesia ke semifinal lower bracket usai singkirkan Kazakhstan

Setelah dipinang Boom Esports, Dreamocel telah memiliki banyak pengalaman berkompetisi di tier 2 dan tier 3 dalam skala Asia Pasifik dan Asia Tenggara.

Bahkan, belum lama ini pemain profesional DOTA berusia 24 tahun itu menjadi stand-in di klub Uni Emirat Arab, Nigma Galaxy SEA, bertanding dalam ESL One Malaysia 2022 untuk bermain bersama pemain-pemain kenamaan dunia, seperti SumaiL, Kuroky, GH, dan MinD ControL.

Telah malang melintang di kompetisi internasional, menurut Dreamocel perbedaan terlihat pada kurangnya ruang latihan bagi para pemain sebelum bertanding.

“Mungkin kurang practice room saja sih, karena berpengaruh banget. Jadi, misal kita udah tanding atau enggak sebelum tanding, biasanya saya main pubs buat mengasah skill pemanasan gitu, cuman enggak ada tempatnya kalau di sini, lumayan kayak gatel tangannya,” kata Dreamocel.

Lebih jauh, dia melihat skena DOTA 2 di Indonesia saat ini sudah lebih baik dengan jauh lebih banyak regenerasi.

“Sudah mulai banyak wadah sama orang-orang baru, wajah baru gitu-gitu, senang saja sih. Kayaknya ada masa depannya lah, biar enggak itu-itu saja orangnya,” ujar Dreamocel.

Baca juga: Tekken Indonesia kalahkan India untuk jaga asa di lower bracket
Baca juga: Indonesia harus puas raih perunggu CS:GO putri kejuaraan esport dunia

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2022

What do you think?

Written by Julliana Elora

Jelang akhir tahun, bioskop CGV tambah lokasi baru

Fajar/Rian harus bekerja ekstra demi lolos semifinal WTF 2022