in

Dua Mahasiswa hanya Bisa Ditemui 15 Menit

Langgar Izin Tinggal, KBRI Upayakan Tetap di Mesir

KBRI Kairo sudah mendapatkan akses kekonsuleran untuk bertemu dengan dua mahasiswa Universitas Al Azhar asal Sumbar yang ditahan otoritas keamanan Mesir. 

Duta Besar Indonesia di Kairo Helmy Fauzi mengatakan, staf KBRI dan pengacara sudah bertemu Nurul Islami dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Muhammad Hadi dari Kota Payakumbuh di markas polisi Kota Aga, Minggu (13/8). ”Saya juga sudah berbicara via telepon dengan mereka,” tutur Helmy, kemarin (14/3). Menurut Helmy, staf KBRI dan pengacara hanya diperkenankan bertemu selama 15 menit. 

Pada kesempatan itu, staf KBRI juga membawa pakaian bersih, makanan dan minuman untuk dua mahasiswa tersebut. Kondisi kesehatan keduanya normal. ”Selama 12 hari ditahan, kedua mahasiswa ini tak dapat ganti pakaian,” ucap Helmy. Helmy mengatakan, berdasarkan pembicaraan staf dan pengacara KBRI Kairo dengan aparat keamanan, tampaknya sulit bagi kedua mahasiswa tersebut untuk bisa tetap melanjutkan studi di Mesir. 

Dinas Keamanan Nasional Mesir memutuskan untuk segera mendeportasi dua mahasiswa itu. ”Kedua mahasiswa tersebut dinilai telah melanggar ketentuan izin tinggal mereka. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut (bentuk pelanggarannya),” tutur Helmy. ”Yang jelas, imigrasi memberi izin tinggal berupa student visa karena mereka tercatat sebagai mahasiswa Al Azhar. Dan bukan karena mereka tercatat sebagai student atau ’santri’ madrasah di Samanud,” tambahnya.

Kendati begitu, Helmy mengatakan, KBRI masih tetap memperjuangkan agar kedua mahasiswa tersebut dapat dibebaskan, dan melanjutkan studi mereka di Al Azhar. Saat ini, KBRI mengupayakan hal tersebut melalui jalur hukum maupun diplomasi dan pendekatan kepada otoritas Mesir terkait lainnya.

Helmy menjelaskan, perlu disadari pilihan-pilihan menerima keputusan deportasi atau tidak juga merupakan keputusan tidak mudah. Jika melanjutkan proses hukum, maka besar kemungkinan kedua mahasiswa itu tetap ditahan dan perkara ini masuk ke pengadilan. Pengadilan yang kemudian akan memutuskan bersalah atau tidaknya kedua mahasiswa itu. ”Pilihan atas opsi-opsi yang tersedia dengan segala konsekuensinya juga barang tentu harus sesuai dengan consent kedua mahasiswa itu,” kata Helmy.

Menurut informasi yang diterima Helmy, dua mahasiswa itu ditransfer ke tahanan imigrasi di Kairo, kemarin (14/8). KBRI Kairo akan terus memonitor dan mengikuti setiap perkembangan kasus tersebut dan mengupayakan hal terbaik bagi perlindungan WNI. 

Terkait adanya informasi bahwa kedua mahasiswa itu akan dideportasi tanggal 19 Agustus nanti, Humas KBRI Kairo Arum menyebutkan, belum ada informasi resmi kapan keduanya dideportasi karena saat ini KBRI masih berupaya agar kedua mahasiswa itu tetap bisa kuliah di Mesir. 

Keluarga Bersyukur

Di sisi lain, pihak keluarga kedua mahasiswa itu mengaku bersyukur atas kabar yang diperolehnya dari pengacara KBRI. ”Alhamdulillah. Keluarga kami sangat bersyukur  karena adik saya dan temannya, sudah bisa ditemui KBRI bersama pengacara yang ditunjuk,” kata M Khoironi atau Roni, kakak kandung Nurul Islami saat dikontak Padang Ekspres, kemarin siang.

Roni mewakili ayahnya Elvis dan ibunya Musniati, terus berharap  Nurul Islami dapat dibebaskan. ”Harapan kami, bisa dibebaskan. Dan kalau masih boleh berharap, janganlah dideportasi. Sebab, Nurul dan Hadi sudah sama-sama semester enam,” ujarnya. 

Hal senada disampaikan Murtalinda, 49, ibu kandung Hadi. ”Saya sudah dapat Informasi bahwa Hadi dan Nurul sudah bisa ditemui. Tadi siang, ada wartawan juga yang menanyai saya dan mengirim foto pertemuan tersebut. ”Saya sangat senang dan sangat bersyukur,” ujar Linda, panggilan akrab Murtalinda. 

Meski bersyukur Hadi sudah dapat ditemui, tapi Linda tetap berharap anak keduanya itu benar-benar dibebaskan. ”Mudah-murahan cepat dibebaskan. Kini, kami serahkan saja kepada kakak-kakak atau senior Hadi Yang ada Mesir. Sebab, tak mungkin rasanya kami ikut ke sana.  Mengingat kondisi keuangan,” kata guru ngaji  tinggal di mushala dekat rumahnya,” kata Linda. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

234 Kasus Pekat Ditangani

Mengintip Anjal dan Remaja Tertangkap Hendak Tawuran di Markas Tentara