Palembang (ANTARA) – Menteri BUMN Erick Thohir memantau proses transformasi bisnis Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan untuk memastikan sesuai dengan harapan.
Erick di Palembang, Sabtu, mengatakan, Kementerian BUMN menetapkan terdapat lima pondasi dalam proses transformasi BUMN ini yakni perbaikan korporasi dan pelayanan publik, fokus pada bisnis inti, inovasi berbasis digitalisasi, proses bisnis yang baik dan harus diawali dengan transformasi sumber daya manusia.
“Saya ke Sumsel untuk mengecek apakah proses transformasi yang dilakukan diantaranya oleh PT Bukit Asam, Pusri dan Pertamina ini sudah sesuai,” kata Erick.
Ia mengatakan dalam proses pemantauan itu, Erick juga mengamati sejauh mana program-program BUMN yang bersifat pelayanan publik mampu dalam menciptakan lapangan kerja.
Beberapa program yang menjadi sorotannya yakni program Pertashop oleh Pertamina yang memberikan kesempatan kepada warga untuk memiliki usaha penjualan BBM.
Pertashop merupakan lembaga penyalur BBM, LPG, dan produk Pertamina lainnya yang resmi dan hadir dalam skala kecil, utamanya untuk masyarakat pedesaan yang belum tersedia SPBU.
“Dari 3.400 pertashop di seluruh Indonesia, di Sumsel sudah ada 220 unit. Jika tiap unit mempekerjakan 10 orang saja, artinya 2.200 orang tenaga kerja baru yang tercipta,” kata menteri.
Kemudian, ia juga memantau pelaksanaan Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang dijalankan oleh PT Pupuk Indonesia, yang mana dalam hal ini untuk Sumsel berada dalam kendali PT Pupuk Sriwidjaja.
Baca juga: Menteri BUMN apresiasi UMKM dorong pertumbuhan Pertashop dan BUMDes
Dari total 50.000 hektare yang dialokasikan pemerintah untuk program ini, diketahui sebanyak 2.500 hektare berada di Sumsel. Petani distimulus untuk menggunakan pupuk nonsubsidi sembari dibantu Pusri berupa bibit tanaman dan dicarikan offtaker-nya (pembeli).
Kemudian, Erick juga mengawal proses transformasi bisnis dari PT Bukit Asam, yang mana saat ini menggarap energi baru terbarukan untuk melahirkan produk dimethyl ether (DME) dalam program hilirisasi batu bara.
Termasuk juga memastikan rencana konsolidasi BUMN di sektor penjualan semen, yang mana salah satunya berada di Sumsel yakni PT Semen Baturaja.
Dalam upaya transformasi itu, Erick menekan setiap BUMN tetap menjaga nilai dasar (core values) yang telah ditetapkan bersama sejak 1 Juli 2020, yakni AKHLAK, akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Melalui penerapan nilai dasar itu, ternyata di tengah pandemi, Kementerian BUMN yang kini membawahi 41 BUMN dari sebelumnya 108 BUMN mampu mencapai kinerja positif meski sebagian besar terdampak keuangan.
Berkat upaya efisiensi dan fokus pada bisnis inti, puluhan BUMN juga mampu menyetor ke negara senilai Rp377 triliun melalui pajak, dividen, dan dana bagi hasil.
Capaian positif lainnya dapat dilihat dari kenaikan laba hingga 365 persen yakni dari Rp6 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp26 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
“Berdasarkan penilaian Komite ASN, Kementerian BUMN merupakan salah satu kementerian yang sukses dalam transformasi SDM. Ini harus dijaga terus dan jangan jumawa,” kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Transformasi BUMN hasilkan laba bersih naik 356 persen