in

Euis Ekawati, S.Pd. SD, Guru yang Selalu Tulus Dalam Pengabdian

PATUT DICONTOH:
Euis Ekawati, S.Pd.SD, guru
SD yang mudah akrab dan
disenangi oleh kepala
sekolah, guru dan siswa.
Bahkan seluruh murid dan
guru tak bisa menyimpan
rasa sedihnya ketika dia
pindah tugas.(IST)

Nama Euis Ekawati, S.Pd.SD di lingkungan SD Negeri 01 Situjuahgadang, boleh dikatakan sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, wanita yang akrab disapa Euis tersebut sangat akrab dan mudah bergaul dengan siapa pun di lingkungan sekolah.

Halaman sekolah yang terletak di Kecamatan Situjuah Limo Nagari Limapuluh Kota terlihat hijau dan sejuk. Ini karena rumput dibiarkan tumbuh dan tertata dengan dipotong rapi. Suasana bersih dan indah tergambar dari SDN 01 Situjuhgadang.

Ini semua tidak terlepas dari pengorbanan Euis Ekawati, S.Pd.SD yang ikut menyapu halaman setiap pagi. Karena SD ini tidak mempunyai penjaga sekolah ASN. Tapi satu hal yang menarik. Bila berada di dalam kelas yang di ajar wanita yang akrab disapa Euis terasa nyaman.

Ini karena ruang kelas itu telah ditata serapi mungkin. Dipojok depan di gelar tikar permadani dan di sana tersusun buku bacaan atau buku cerita. Nah sudut ini di namakan sudut baca, atau pustaka kelas.

Di sudut belakang juga di gelar tikar dengan rapi, dan di atas tikar itu telah teronggok mukena yang akan digunakan saat shalat zuhur berjamaah jika waktu shalat telah masuk. Begitulah Euis selalu menata ruang kelasnya untuk menuntut ilmu dunia akhirat.

Penampilan Euis yang anggun dan baik hati dan dan tulus terhadap siswanya. Tutur katanya sopan pada setiap orang, apalagi terhadap kepala sekolahnya. Buk Euis dan kepala sekolah saling mengagumi satu sama lain, konon kabarnya Bu Euislah alasan kepala sekolahnya untuk minta pindah ke SD 01 Situjuah Gadang.

Karena kepala sekolah berpendapat sebagus apapun dan sebesar apapun suatu sekolah jika guru-gurunya adalah guru yang tidak mau berubah, sekolah itu jelas akan jalan di tempat dan menunggu untuk ditinggalakan masyarakat.

Karena itu, tak salah lagi jika kepindahan Euis ditangisi oleh kepala sekolah yang sama-sama punya mimpi dengan Euis. Buk Euis pun berkata sambil terisak dan sembari mengusap air mata kepala sekolahnya yang tak henti mengalir dari semalam.

Kalau kepindahan itu bukanlah kehendaknya, walau pindah dan mutasi adalah yang wajar bagi seorang ASN dan guru. Namun Euis sedang berbahagia dengan kepala sekolah serta rekan-rekannya, dan bersama punya impian menjadikan sekolah faforit di mata orangtua dan masyarakat.

Namun baru mulai merangkak naik mencapai impian, Euis harus meninggalkan sekolah yang mana orang-orang sudah terlalu nyaman dengan buk Euis terutama orang tua siswa.
Ya, Buk Euis sang guru milenial dan berdedikasi itu nampaknya mampu menghipnotis para siswanya untuk bisa tekun, dan bergembira dalam menerima pelajarannya.

Hal ini sangat sesuai dengan program Nadiem Anwar Makarin yaitu konsep merdeka belajar. Cinta dan kasih Euis terhadap siswanya memang luar biasa.

Ia selalu kwatir jika siswa-siswanya tidak bisa menguasai materi yang ia berikannya, sehingga yang ada dalam pikirannya bagaimana cara agar siswanya menguasai materi dengan sempurna, dengan berbagi ilmu yang ia peroleh untuk diterapkan.

Dialah guru milenial yang sesungguhnya bahkan lebih dari seorang guru milenial, selalu menggunakan iptek dan punya dedikasi yang tinggi terhadap tugas.

Walaupun ia telah mengharumkan nama sekolah SD Negeri 01 Situjuah Gadang, tanpa sepengetahuan kepala sekolah Euis dimutasikan ke SD tetangga, pupuslah harapan Euis dan kepala sekolah untuk saling besinergi untuk menjadikan SD 01 Situjuah Gadang menjadi SD berprestasi yang jadi kebanggan masyarakat sekitar.
Tetap selalu berkibar di tempat yang baru Euis. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Nyaris Juara Umum, TP PKK Pasaman ‘Gondol’ Tiga Trophy Juara Satu

KWS Kepsul Salurkan 200 Paket Sembako Kepada Warga Terdampak Banjir