ELEKTABILITAS Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) berdasarkan survei Litbang Kompas pada Juni 2022 cenderung meningkat mencapai satu persen yang sebelumnya di bawah satu persen. Naiknya elektabilitas ini karena beberapa faktor salah satunya program pro rakyat.
Kepala Sekretariat DPD HANURA Provinsi Sumsel, Fahmi Idris mengatakan, faktor elektabilitas Hanura meningkat karena program Hanura yang pro rakyat dan menyuarakan kondisi masyarakat.
Program tersebut dilakukan legislator-legislator Hanura di berbagai daerah, dan juga kegiatan-kegiatan menyentuh masyarakat yang dilakukan kader Hanura di berbagai daerah di Indonesia.
Lalu, faktor ketua umum yang terjun ke daerah-daerah memberi semangat dalam rangka soliditas, sehingga konsolidasi partai terjaga meski ada rintangan.
“Sosialisasi oleh kader Hanura yang gencar ke masyarakat di berbagai daerah juga menjadi faktor pendongkrak elektabilitas Hanura,” kata Fahmi kepada BeritaPagi, Rabu (30/11).
Ia mengatakan, pemilu 2024 akan banyak pemilih kalangan anak muda, maka sosialisasi dan promosi ke anak muda mulai dilakukan Hanura melalui berbagai platform media sosial dan media online. “Karena kawula muda rata-rata kesehariannya tidak luput dari media sosial,” ucap dia.
Untuk itu Fahmi berpesan kaum anak muda tidak menjadi golongan putih (golput) pada pemilu 2024 mendatang. “Kaum muda, kaum milenial ini penerus bangsa, dalam pemilu, suara mereka menjadi penentu lima tahun ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, kecendrungan orang-orang golput karena tidak peduli terhadap politik alias apolitis, sistem elektoral tidak bekerja baik dan buruknya teknis pemilu.
“Orang golput bisa karena tidak peduli siapapun calon Presidennya, calon kepala daerah serta calon anggota DPRDnya, karena hidup akan begini-begini saja. Tidak ada yang baik menurut penilaian mereka, dan tidak percaya sistem politik yang ada,” Fahmi menuturkan.
Ia berharap Pemilu 2024 berjalan kondusif, jujur, adil serta bebas kecurangan dan tidak ada intervensi faktor penguasa terhadap penyelenggara.#gus