in

Gandang Sarunai, Kesenian Berusia 300 TahunTampil di FNJT3

PADANG, METRO – Pertunjukan kesenian Gandang Sarunai yang berasal dari Muaro Labuah, Kabupaten Solok Selatan, memukau penonton yang hadir dalam Festival Nan Jombang Tanggal 3 (FNJT3), Rabu,(3/7).

Aplaus penonton pun bergema terdengar hingga keluar ruangan. Kesenian Gadang Sarunai dengan meghadirkan dua pemain gendang dan satu pemain sarunai yang berasal dari Solok Selatan ini, dibawakan oleh Grup Karang Taruna Lubuak Sati yang dipimpin oleh Yusrial Katik Lembang Batuah. Tidak hanya menampilkan kesenian tradisi Gandang Sarunai, namun juga menampilkan pertunjukan eksplorasi dari instrumen Sarunai. Pada perkembangannya kesenian Gadang Sarunai juga sudah dibawakan dengan diiringi dendang seperti Saluang dan Rabab.

Menurut Yusrial Katik Lembang Batuah, Grup Karang Taruna Lubuak Sati dengan kesenian Gandang Sarunai ini telah ada selama hampir 300 tahun. Selain itu, kesenian ini telah diturunkan selama enam generasi.

Dengan keberadaannya dan pemaparan tentang kesenian Gandang Sarunai ini akan sangat mengesankan untuk dapat menyaksikannya dan menjadi penikmat dari salah satu kesenian yang sudah dipertahankan dengan baik hampir 300 tahun. “Untuk sekedar diketahui, Grup Karang Taruna Lubuak Sati dengan kesenian Gandang Sarunai ini telah ada selama hampir 300 dan diturun temurun kan sebanyak enam generasi,” tukasnya.

FNJT3 hadir sebagai bagian dari kepedulian seniman dan masyarakat terhadap kesenian tradisi. FNJT3 merupakan program tahunan Nan Jombang Grup dan didukung sepenuhnya oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Galombang Minangkabau di bawah payung Nan Jombang Dance Company, berkomitmen untuk selalu mempertahankan keberadaan FNJT3, sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman tradisi yang ada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sastrawan dan Seniman Dr. Hermawan An Sastrawan yang selalu hadir menyaksikan kesenian di FNJT3 menyatakan, Festival Nan Jombang tgl 3 merupakan bentuk komitmen dari Nan Jombang Dance Company untuk selalu melestarikan hasil kebudayaan Minangkabau, agar tidak tergerus di makan zaman.

Alhasil, dalam setiap pertunjukan di FNJT3, penonton tidak hanya diisi oleh budayawan, orang lanjut usia, tetapi turut di hadiri oleh kaula muda milenium dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi yang ada di Sumbar.

Usaha dan upaya yang dilakukan oleh Nan Jombang Dance Company dalam mengeksistensikan kebudayaan daerah patut mendapat perhatian penuh dari berbagai kalangan di Sumbar. Mereka turut menjaga, memelihara dan merawat hasil kebudayaan di Ranah Minang

“Kita lihat sendiri, kaula muda milenium dari berbagai perguruan tinggi hadir di sini untuk menikmati hasil karya cipta kebudayaan Minangkabau itu sendiri. Dan ini harus di apresiasikan sekali di kala budaya westernisasi masuk dengan bebas melalui berbagai macam media sosial,” ujarnya.

Hermawan menambahkan, dengan kehadiran serta apresiasi dari penikmat seni yang ada di Sumbar, dan Padang khususnya menjadikan kegiatan yang mengapresiasi kesenian tradisi seperti FNJT3 ini akan terus berkembang. Sehingga, dengan sendirinya terjadi pelestarian dan pemertahanan aset budaya seperti kesenian tradisi yang dapat dilakukan terus menerus juga dengan dukungan para penikmat seni itu sendiri.(fan)


What do you think?

Written by virgo

Terkuak Rahasia Dibalik Gerakan Sholat Yang Bikin Tubuh Sehat

Ketika Sayyid Asal Yaman Jatuh Cinta Kepada NU dan Banser