Jumat, 26 Januari 2018 13:04 WIB
IDI – Hanya gara-gara persoalan batas lampoh (kebun) dan pagar, dua petani di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, terlibat perkelahian ala gladiator. Akibatnya, seorang dari mereka, Zulkifli (38), terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bacok yang parah.
Lawan duel korban adalah, Murbalid (42), dan keduanya adalah warga Gampong Sri Mulya, Kecamatan Peunaron. Perkelahian yang nyaris menghilangkan nyawa Zulkifli itu terjadi di kebun korban, Rabu (24/1) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, melalui Kapolsek Serbajadi, Ipda Ade Candra, Kamis (25/1) mengatakan, insiden perkelahian ini dipicu karena masalah sengketa lahan dan pagar kawat kebun.
Kronologisnya, Rabu siang itu, jelas Kapolsek, pelaku mendatangi korban di kebun korban, setibanya di sana pelaku menanyakan kepada korban tentang pagar kawat yang diakui milik pelaku. “Kepada korban palaku menanyakan dikemanakan pagar kawat milik pelaku. Tapi jawaban korban memancing emosi pelaku, sehingga terjadi perang mulut dan perkelahian,” ungkap Kapolsek.
Pelaku yang naik darah dan di tangannya memegang parang, langsung mendatangi korban dan membacoknya. Tapi korban menahannya menggunakan tangan kirinya, sehingga parang pelaku mengarah ke kepala korban.
Akibatnya, jelas Kapolsek, korban mengalami luka serius di bagian kepala, tangan kiri, dan paha kiri. Warga setempat yang mengetahui kejadian itu, jelas Kapolsek langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Peunaron, dan merujuknya ke RSUD Dr Zubir Mahmud.
Sementara Kapolsek Serbajadi, bersama anggotanya langsung terjun ke TKP, pasca mendapat informasi pembacokan tersebut.
Dari TKP, Polisi mengamankan pelaku, dan sejumlah barang bukti berupa parang yang digunakan pelaku untuk membacok korban. “Pelaku juga telah diserahkan ke Sat Reskrim Polres Aceh Timur, untuk proses hukum lebih lanjut,” jelas Kapolsek.(c49)